Tol Serpong-Cinere Ditargetkan Beroperasi April 2019
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ruas Tol Serpong-Cinere yang merupakan salah satu dari enam ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) II ditargetkan rampung pada April 2019. Pembebasan lahan dan pengerjaan konstruksi terus dikebut agar target itu bisa tercapai tepat waktu.
JORR II merupakan cincin tol yang melingkari wilayah Jabodetabek. Keenam ruas tol tol itu membentang dari Cilincing sampai Cengkareng yang dirancang untuk memperlancar mobilitas warga. Saat ini, keenam ruas tol itu masih dalam proses konstruksi.
Staf Bidang Humas dan Hukum Badan Pengatur Jalan Tol, Yudi Riadi, Senin (17/9/2018) mengatakan, proses pembebasan tanah dan konstruksi Ruas Tol Serpong-Cinere telah sesuai dengan rencana awal. Ia optimistis target operasi enam ruas JORR II pada awal 2019 bisa dicapai.
Ruas Tol Serpong-Cinere terbagi menjadi dua seksi, yaitu Serpong-Pamulang sepanjang 6,5 kilometer (km) dan Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 km. Dari keduanya, Seksi I, Serpong-Pamulang, merupakan yang paling mendekati rampung dengan presentasi pengerjaan mencapai 39,35 persen.
Berdasarkan data Monitoring Progres Konstruksi Jalan Tol Indonesia per 7 September 2018, kemajuan pembebasan tanah di wilayah proyek Ruas Tol Serpong-Cinere mencapai 62,68 persen. Adapun kemajuan pengerjaan konstruksi di ruas tol itu mencapai 25,20 persen.
PT Cinere Serpong Jaya adalah pemegang konsesi Ruas Tol Serpong-Cinere selama 35 tahun terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada 2016. Nilai investasi proyek pembangunan tol itu mencapai Rp 2,219 triliun dengan biaya konstruksinya sebesar Rp 881 miliar.
Di wilayah Cinere, pengerjaan konstruksi jalan belum terlihat signifikan. Di beberapa titik, terlihat pengerjaan itu baru mencapai tahap awal. Beberapa alat berat baru mulai meratakan tanah. Tidak terlihat jalan yang telah diaspal atau pun dicor beton.
Supri (34), warga kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Depok, mengatakan, ia telah mendapat ganti rugi sejak tahun 2016. Meskipun tak mau menyebutkan besaran ganti rugi itu, Supri menyatakan, “Pokoknya sesuai dengan harga pasaran tanah di sini.”
Adapun seorang warga lain, Didik (47), menyatakan, harga pasaran tanah di daerah Kecamatan Cinere berkisar antara Rp 9 juta hingga Rp 24 juta. Sama seperti Supri, Didik juga tak mau menyebut angka pasti ganti rugi yang ia terima. “Tidak semua warga menerima besaran ganti rugi yang sama,” ujar Didik.
Dibukanya akses operasi JORR II dinantikan warga Jabodetabek, terutama para pekerja yang bermukim di luar wilayah Jakarta. Akses tol lingkar Jabodetabek itu diyakini akan mengurangi kemacetan dan memperlancar mobilitas warga.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan, pekan ini akan ada rapat khusus terkait pembebasan lahan di JORR II. Proses musyawarah diharapkan bisa diselesaikan pada September ini sehingga pembayaran bisa dilakukan mulai Oktober. Pembayaran akan dilakukan melalui mekanisme talangan oleh badan usaha (Kompas, 15/9/2018).(PANDU WIYOGA)