Kofi Annan Wariskan Optimisme Tercapainya Dunia Lebih Damai
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
ACCRA, KAMIS — Para pemimpin dan mantan pemimpin dunia, adat, hingga pesohor, Kamis (13/9/2018), mengantarkan mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan ke peristirahatan yang terakhir di kampung halamannya di Ghana. Keluarga dan handai tolan Annan menyerukan untuk mempertahankan warisan Annan, yakni sifat senantiasa optimistis guna mencapai sebuah dunia yang lebih baik dan lebih damai.
Upacara pemakaman dipimpin oleh istri Annan, yakni Nane Maria. Dia menyebut sang suami sebagai sosok luar biasa yang memiliki sukacita dalam hidup. ”Cintaku, kamu sekarang kembali ke rumah tempat kamu memulai perjalanan panjangmu. Semoga kebijaksanaan dan welas asihmu terus membimbing kita, di mana pun kita berada,” katanya dalam pemakaman Annan di ibu kota Ghana, Accra.
Sang putra, Kojo, mengatakan bahwa ayahnya telah mengabdikan hidupnya untuk cita-cita persatuan, kesetaraan, cinta, kedamaian, dan rasa hormat. ”Penghormatan terbesar yang bisa kami bayar adalah mengikuti teladannya,” ujar Kojo saat mengakhiri upacara tiga jam penghormatan, pembacaaan doa, dan nyanyian lagu-lagu penghiburan.
Ribuan warga Ghana turut menyatakan duka mendalam dan memberlakukan masa berkabung nasional selama tiga hari. Presiden Ghana Nana Akufo-Addo menyebut Annan sebagai salah satu tokoh yang sangat ikonik di zaman modern.
Banyak orang Ghana biasa menggambarkannya sebagai figur ayah dan sumber kebanggaan nasional. Namun, bagi saudaranya, Kobina, sosok Annan lebih dari itu.
”Kami kehilangan saudara laki-laki, seorang suami, ayah, kakek, dan paman. Seorang lelaki dengan keyakinan mendalam yang berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai keadilan, integritas, kebaikan, dan pelayanan di masing-masing dari kami sebagaimana dia mengadvokasi perdamaian serta hak asasi manusia di seluruh dunia,” papar Kobina seraya menambahkan bawa Annan sangat optimistis untuk mewujudkan harapan atas dunia yang lebih bebas, lebih adil, dan lebih damai.
Sekretaris Jenderal PBB saat ini, Antonio Guterres, memuji teman dekatnya sebagai pemimpin global luar biasa yang bermartabat, berani dan berintegritas, dinamis dan berdedikasi. ”Kofi Annan adalah PBB dan PBB adalah dia,” katanya. ”Ketika kita menghadapi kesulitan dari masa-masa kita yang bermasalah dan bergejolak, marilah kita selalu terinspirasi oleh warisan Kofi Annan: dunia kita membutuhkannya lebih dari sebelumnya.”
Annan, yang berasal dari Kumasi, ibu kota wilayah Ashanti, di selatan Ghana, mengabdikan empat dekade kehidupan kerjanya ke PBB. Dia dikenal karena membawa karisma yang tenang untuk peran tersebut. Annan secara luas dikenal karena meningkatkan profil PBB dalam politik global selama dua masa jabatannya, termasuk menghadapi situasi perang di Afghanistan dan Irak.
Annan dianugerahi Nobel Perdamaian pada 2001 ketika dunia sedang terhuyung-huyung dari serangan teror 11 September di Amerika Serikat. Annan memimpin PBB dari 1997 hingga 2006 dan merupakan orang pertama dari Afrika sub-Sahara yang menjadi pemimpin organisasi itu. Annan wafat pada 18 Agustus 2018 dalam usia 80 tahun di rumahnya di Swiss setelah menderita sakit. (AFP)