Inggris Sebut Pengakuan Dua Pria Rusia di Televisi adalah ”Kebohongan” ala Rusia
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Dua pria Rusia yang menyerupai dua pria yang dituduh Inggris terbang ke Inggris untuk membunuh seorang mantan agen rahasia Rusia, Kamis (13/9/2018), tampil dalam wawancara di televisi RT, yang didanai pemerintah Rusia. Dalam wawancara itu, keduanya mengaku diri mereka adalah turis biasa yang terbang ke London untuk bersenang-senang.
Keduanya juga mengunjungi kota Salisbury untuk melihat gerejanya. ”Teman-teman kami sudah lama telah menyarankan kami untuk mengunjungi kota yang indah ini,” kata salah satu pria dalam wawancara singkat.
Inggris menyebut tayangan wawancara itu sebagai contoh ”pengaburan dan kebohongan” ala Rusia. ”Kebohongan dan fabrikasi nyata dalam wawancara yang ditayangkan stasiun TV yang disponsori pemerintah Rusia ini adalah pelecehan terhadap kecerdasan publik,” kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Dalam wawancara di televisi RT, kedua pria Rusia itu mengaku telah menjadi korban ”kebetulan yang fantastis” dan mereka hanyalah pengusaha Rusia yang sedang berlibur ke luar negeri.
Mereka mengatakan bahwa mereka layak mendapatkan permintaan maaf dari para pelaku sebenarnya yang melakukan tindak kejahatan peracunan tersebut jika mereka ditemukan. Mereka mengatakan bahwa mereka mungkin mendekati rumah Sergei Skripal secara kebetulan.
Namun, mereka mengaku tidak tahu di mana lokasi rumah Skripal. Mereka berada di Salisbury selama kurang dari satu jam karena cuaca buruk.
Perwira intelijen
Inggris mengatakan, kedua tersangka itu adalah perwira intelijen militer Rusia yang bertindak atas perintah dari pemimpinnya di Rusia. Namun, Rusia telah berulang kali membantah keterlibatan mereka dalam kasus percobaan peracunan Sergei Skripal ini.
Skripal, mantan kolonel intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen dinas intelijen Rusia dan justru bergabung dengan badan intelijen MI6 Inggris, bersama putrinya ditemukan pingsan di bangku taman di kota Salisbury pada 4 Maret 2018. Mereka dirawat selama beberapa minggu di rumah sakit sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Kedua pria Rusia itu mengatakan bahwa mereka tidak bekerja untuk badan intelijen Rusia, GRU. Mereka mengaku sebagai pengusaha biasa dan telah menjadi korban dari apa yang mereka sebut ”kebetulan yang fantastis”.
Kedua pria ini muncul sehari setelah Putin pada Rabu (12/9/2018) mengatakan bahwa Rusia telah menemukan Petrov dan Boshirov, tetapi tidak ada yang istimewa terkait mereka karena mereka hanya warga sipil biasa dan bukan penjahat. Putin berharap dua pria Rusia itu dapat muncul berbicara di depan umum untuk menjelaskan siapa diri mereka.
Kasus peracunan dengan zat saraf Novichok itu kembali ke berita utama pada Juli 2018 ketika seorang perempuan yang tinggal di dekat Salisbury, Dawn Sturgess, meninggal dunia. Pacar Sturgess, Charlie Rowley, jatuh sakit setelah dia menemukan botol parfum Nina Ricci palsu yang ternyata berisi zat saraf Novichok dan membawanya pulang.