JAKARTA, KOMPAS —Tawuran antarsesama warga masih marak terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tawuran diduga dipicu ulah suporter sepak bola asal Tangerang, Banten, yang memprovokasi warga di sekitar Larangan, Tangerang, Banten.
Pada Jumat (7/8/2018) pukul 23.00, tawuran di sekitar Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan, meluas. Massa tawuran pun mencapai ratusan orang. Kepolisian dari Polres Metro Tangerang Kota yang berusaha menghalau massa menggunakan gas air mata dan tembakan peringatan kewalahan menghalau massa yang mendesak untuk terus maju dengan melempar batu, kayu, dan botol minuman dari kaca.
Jamal (31), warga Kelurahan Cipadu, Larangan, mengatakan, tawuran ini bermula saat suporter yang mendukung tim Persatuan Sepak Bola Kota Tangerang (Persikota) kembali dari Stadion PTIK, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00. Para suporter itu menyaksikan pertandingan sepak bola antara Persikota melawan PSPS Riau dalam ajang Trofeo Bhayangkara FC.
Saat suporter Persikota tiba di kolong tol Jalan Ciledug Raya, tepatnya di wilayah Petukangan Utara, terjadi kericuhan dengan warga di wilayah itu.
”Tidak jelas penyebabnya apa, tetapi katanya mereka mau serang warga, makanya warga serang balik,” ucap pria yang bekerja sebagai petugas pengamanan itu.
Kori Muhamad Sahid, salah satu Koordinator Barat Benteng Mania, bagian dari suporter Persikota, mengatakan, tawuran terjadi saat pihaknya mendapat lemparan batu di sekitar Pasar Cipulir, Jalan Ciledug Raya. ”Di situ terus kami turun semua. Dikira kami mau nyerang balik, padahal kami turun mau nyelamatin diri, takut mobilnya hancur,” ucapnya.
Kori menambahkan, ia bersama teman-teman, berjumlah sekitar 100 orang, menggunakan 1 metro mini, 4 mobil elf, dan 10 angkot serta sejumlah sepeda motor. Mereka diamankan dari amukan warga oleh pasukan huru-hara Polsek Ciledug ke Kantor Kelurahan Cipadu sekitar pukul 22.30.
Dikepung warga
Berdasarkan pantauan Kompas di Kantor Kelurahan Cipadu, Larangan, Tangerang, pukul 23.30, anggota suporter Persikota dikumpulkan aparat kepolisian di halaman depan kantor lurah. Para suporter itu didominasi pemuda-pemuda yang masih berusia remaja.
Di luar wilayah kantor kelurahan, warga mengelilingi lokasi kantor yang berpagar itu. Aparat kepolisian sesekali mengingatkan warga agar tetap tenang.
Sekitar pukul 00.00, Kompas mendapat informasi dari warga sekitar Kelurahan Cipadu, terjadi bentrokan antarwarga di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan. Lokasinya berjarak sekitar 1 kilometer dari kantor kelurahan.
Bayu (25), warga kelurahan Larangan, Sabtu, mengatakan, bentrokan di tempat itu terjadi akibat warga mendesak untuk masuk ke kantor kelurahan. ”Mereka rencana mau serang suporter Persikota yang ada di kantor lurah. Mereka mengaku dari The Jak atau suporter Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta),” ujarnya.
Desakan warga itu kemudian dihalau aparat Polres Metro Tangerang Kota dan sejumlah aparat TNI dengan tembakan peringatan dan gas air mata. Akibatnya, terjadi kericuhan antara warga dan pihak kepolisian.
Warga yang terlibat tawuran tersebut membakar salah satu gerobak kayu dan satu sepeda motor. ”Motor itu milik aparat,” ucap Bayu. Tawuran tersebut akhirnya dibubarkan aparat kepolisian sekitar pukul 03.00.
Setelah dibubarkan, Kepala Polrestro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan dan Dandim 05/06 Tangerang Letnan Kolonel Infantri Muhammad Gogor Agnie Aditya meninjau langsung lokasi sekitar pukul 03.30.
Akibat tawuran tersebut, Jalan Ciledug Raya hingga Jalan HOS Cokroaminoto tidak dapat dilewati sejak Jumat pukul 23.00 hingga Sabtu pukul 03.30. (STEFANUS ATO)