JAKARTA, KOMPAS - Minat warga untuk berwisata dinilai tinggi. Setidaknya tercermin pada penyelenggaraan "Kompas Travel Fair 2018" yang digelar serentak di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, pada 7-9 September 2018.
Stan-stan di sejumlah kota itu dipadati pengunjung meski pameran belum dibuka secara resmi, Jumat (7/9/2018) pagi. Penyelenggara optimistis target pengunjung maupun transaksi terlampaui. Di Jakarta, transaksi ditargetkan Rp 102 miliar, sementara di luar Jakarta masing-masing Rp 12 miliar.
Selain menggairahkan usaha perjalanan wisata, kegiatan itu diharapkan menggairahkan pariwisata dalam negeri. Kementerian Pariwisata, misalnya, bekerja sama dengan ButikTrip, Citilink, dan Hotel Santika menawarkan paket wisata murah ke tiga tujuan, yakni Belitung, Bali, dan Banyuwangi.
Paket ke Belitung selama dua hari satu malam, misalnya, dijual Rp 1,9 juta untuk dua orang. Paket ini termasuk biaya menginap di Hotel Santika. Sementara paket ke Banyuwangi ditawarkan Rp 2,4 juta dan ke Bali Rp 2,6 juta.
Staf Ahli Menteri Bidang Kemaritiman Kementerian Pariwisata, Giri Adnyani berharap, kerja sama itu mendongkrak jumlah kunjungan. Selain itu, perekonomian juga diharapkan tumbuh dengan meningkatnya wisatawan asing ke Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 7,52 juta orang selama semester I-2018. Jumlah itu meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 6,65 juta wisatawan.
Gairahkan daerah
Menurut Giri, capaian tersenit merupakan hasil kerja berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Pemimpin Redaksi Kompas, Budiman Tanuredjo menambahkan, penyelenggaraan pameran perjalanan yang telah dimulai sejak tahun 2012 itu diharapkan bisa semakin memperkenalkan Tanah Air.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, pameran diikuti oleh 16 agen perjalanan, 11 maskapai penerbangan, dan dua biro wisata kapal pesiar. Selain itu, turut pula dua destinasi wisata, satu aksesoris perjalanan, dan satu badan pariwisata.
Wali Kota Makassar, M Ramdhan Pomanto menyatakan, banyak orang memiliki kebutuhan untuk melakukan perjalanan. Antusiasme pengunjung menunjukkan ekonomi Makassar yang bergeliat dan sejalan dengan laju pertumbuhan ekonominya yang mencapai 8,2 persen.
Di Medan, pengunjung sudah memenuhi area pameran meski acara belum dimulai secara resmi. Pameran diikuti oleh 17 biro wisata, 11 maskapai penerbangan, dan bekerja sama dengan Bank Danamon.
Bendahara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara, Ie Ie Joelaika berpendapat, para pelaku pariwisata di Sumatera Utara harus belajar pengelolaan pariwisata dari pelaku di luar negeri, seperti Thailand, Singapura, dan China. Harapannya semakin banyak wisatawan datang ke Indonesia. “Saat pelesir ke luar negeri kadang kita dapat ide membangun pariwisata di dalam negeri,” katanya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, ajang itu tepat untuk mempromosikan Surabaya di dalam dan luar negeri. Pada penyelenggaraan yang kedua di Surabaya tahun ini, pameran diikuti oleh 30 agen wisata.