SURABAYA, KOMPAS – Nilai transaksi Rp 12 miliar yang melampaui target Rp 10 miliar di Kompas Travel Fair 2017 dinilai menjadi bukti tingginya animo warga Surabaya, Jawa Timur, berwisata ke nusantara dan mancanegara. Pada penyelenggaraan yang kedua kali di Surabaya tahun ini, penyelenggara Kompas Travel Fair 2018 optimistis bisa melampaui target pengunjung maupun transaksi.
Tahun lalu, Kompas Travel Fair (KTF) digelar di pusat belanja Ciputra World dengan 36 stan dan 19 agen wisata. Oleh karena dianggap sukses dari sisi komersial atau transaksi, KTF kembali digelar. Kali ini acara diselenggarakan di pusat belanja Pakuwon Mall dengan 54 stan dan peserta dari 30 agen wisata.
Panitia menargetkan transaksi yang tercipta mencapai Rp 15 miliar. “Kami berharap kenyataannya seperti tahun lalu, yakni melampaui target,” ujar General Manager Iklan Kompas, Dorothea Devita, seusai pembukaan KTF 2018 di Grand Atrium Pakuwon Mall.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menambahkan, KTF merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan Surabaya di dalam dan luar negeri. Animo tinggi warga berwisata dinilai bisa dikaitkan dengan karakter terkenal Arek Suroboyo, antara lain pemberani, egaliter, dan terbuka.
Hampir satu dasawarsa terakhir, Surabaya berbenah dan hasilnya terlihat secara fisik dengan pembangunan dan penataan trotoar, taman, jalan, lalu lintas, layanan dasar (kependudukan, pendidikan, kesehatan), dan pengelolaan sampah. Di sisi pariwisata, beberapa bangunan tua dan bersejarah dipromosikan sebagai “museum” yang bernarasi, antara lain rumah Soekarno, HOS Tjokroaminoto, WR Soepratman.
Seni tradisi rutin diadakan di Balai Pemuda, Taman Budaya Jawa Timur, atau Taman Hiburan Rakyat Surabaya antara lain ludruk, ketoprak, wayang, tari, teater, dan promosi kesenian daerah. Festival kuliner, seni, dan belanja juga rutin diadakan minimal setahun sekali misalnya Surabaya Cross Culture Festival, Festival Kalimas, Mlaku-mlaku Nang Tunjungan, Surabaya Shopping Festival, Festival Rujak Uleg Surabaya, dan berbagai bursa dan pameran wisata hingga UMKM di pusat-pusat belanja.
Terus meningkat
Dari tahun ke tahun, kunjungan wisatawan ke Surabaya meningkat. Pada 2008, Surabaya dikunjungi oleh 7,1 juta wisatawan nusantara dan 137.300 wisatawan mancanegara. Tahun lalu, Surabaya menjadi tujuan wisata 22,7 juta pelancong dalam negeri dan 1,6 juta pelancong luar negeri. Sembilan tahun terakhir, rata-rata per tahun kunjungan turis domestik 1,7 juta orang sementara untuk turis asing 159.100 orang.
Angka 24,3 juta pelancong ke Surabaya setara delapan kali populasinya. Menurut catatan aparatur, populasi Kota Surabaya mencapai 3,2 juta jiwa. Jumlah pelancong ke Ibu Kota Jawa Timur itulebih dari separuh populasi provinsi yang 40 juta jiwa. Peningkatan jumlah turis yang datang ke Surabaya juga diantisipasi dengan kesiapan sarana. Pada 2012 ada 152 penginapan dengan 7.000 kamar dan 10.000 tempat tidur. Sampai akhir tahun lalu jumlahnya sudah menjadi 233 penginapan dengan 19.000 kamar dan 28.000 tempat tidur.
Regional Head SND 7 Jawa Timur PT Bank Danamon Tbk, Jemmy Toding mengatakan, animo tinggi di Surabaya mendorong perusahaannya kembali bersedia menjadi mitra resmi KTF 2018 Surabaya. Danamon kembali mengadakan program cash back atau pengembalian uang tunai. Tahun ini, disiapkan 193 transaksi pengembalian uang tunai per hari atau 579 transaksi selama bursa.
Untuk transaksi paket wisata Rp 2,5 juta sampai Rp 7 juta, konsumen pemakai kartu debit mendapat pengembalian uang tunai Rp 500.000. Jika transaksi di atas Rp 7 juta, cash back senilai Rp 1,5 juta. Untuk pengguna kartu kredit dan transaksi di atas Rp 10 juta, pengembalian uang tunai Rp 1 juta. “Bursa wisata ini juga menjadi ajang yang tetap efektif menurut kami untuk mendapatkan penambahan nasabah baru,” kata Jemmy.