JAKARTA, KOMPAS — Kendati rupiah tengah terdepresiasi, minat masyarakat untuk berwisata ke luar negeri masih cukup besar. Pada ajang Kompas Travel Fair 2018, sejumlah promo paket wisata menarik ke luar negeri menjadi favorit. Namun, destinasi wisata lokal juga tidak ketinggalan ditonjolkan.
Pelataran depan Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/9/2018), sudah dipadati masyarakat yang hendak mengikuti Kompas Travel Fair (KTF) 2018. Agar bisa segera mendapatkan promo paket wisata idaman, beberapa warga bahkan rela tiba sejak subuh.
Mayoritas pengunjung KTF 2018 mengincar promo tiket pesawat dan paket perjalanan wisata ke luar negeri. Seperti yang diungkapkan Lisa (34), warga Tangerang, yang mengincar promo tiket pesawat ke Melbourne, Australia. Lisa memilih berburu tiket murah secara langsung melalui pameran perjalanan wisata daripada mencari lewat internet.
”Lebih enak cari informasi langsung di pameran seperti ini, bisa langsung tanya-tanya kalau ada yang tidak paham,” ujar Lisa.
Sementara itu, Adityo (20) dari Jakarta Selatan mengincar tiket pesawat murah ke Jepang. Adityo berencana pelesir ke ”Negeri Sakura” pada awal 2019.
Ia mengungkapkan, rata-rata harga tiket pesawat ke Jepang yang ditawarkan di internet telah naik. Oleh sebab itu, ia tertarik mengikuti KTF 2018 untuk mendapatkan promo tiket pesawat.
Pengunjung lainnya, Dhafin (21), mengaku kerap bepergian ke luar negeri dan mencari informasi perjalanan wisata melalui pameran. Meski nilai tukar rupiah tengah anjlok dan harga dollar menjadi melambung, hal itu tak menghalangi dirinya berwisata ke luar negeri.
”Memang berat kalau dollar lagi naik. Tapi kami tetap mau berwisata ke luar negeri,” kata Dhafin yang mengunjungi KTF 2018 bersama sang ibu.
Deputy General Manager Kompas Diana Eka Puspita mengatakan, KTF 2018 menargetkan nilai transaksi Rp 102 miliar di Jakarta. Selain di Jakarta, KTF 2018 juga diadakan di Makassar, Medan, dan Surabaya. Untuk tiga regional tersebut, nilai transaksi diharapkan mencapai Rp 12 miliar.
Eka mengakui, setiap kali perhelatan KTF diadakan, destinasi wisata dan promo tiket pesawat ke luar negeri menjadi favorit utama pengunjung. Untuk KTF edisi ketujuh ini, ia menyebut Eropa dan Amerika Serikat menjadi destinasi yang diminati.
Namun, destinasi wisata dalam negeri juga tak ketinggalan dipromosikan. Pada KTF 2018, setidaknya terdapat 11 maskapai, 20 agen perjalanan wisata, dan 9 obyek pariwisata lokal. Dari 20 agen perjalanan wisata, semuanya menawarkan paket perjalanan wisata menarik di dalam negeri. Indonesia bagian timur menjadi destinasi wisata yang cukup banyak dicari.
Menurut Diana, pada KTF 2018, Kementerian Pariwisata juga mempromosikan destinasi di Bali, Belitung, dan Banyuwangi (B3). Ada program penawaran dengan harga khusus, di mana wisatawan yang hendak berwisata di B3 dapat memperoleh harga terjangkau untuk tiket pesawat Citilink dan penginapan di Hotel Santika.
PT Bank CIMB Niaga Tbk yang kali ini kembali menjadi mitra KTF 2018 tak ketinggalan memberikan promo menarik berupa program uang kembali (cashback) hingga Rp 2 juta. Hampir semua destinasi wisata, baik yang di dalam maupun luar negeri, didukung program uang kembali dari CIMB Niaga.
”Destinasi wisata lokal juga turut dipromosikan. Jadi, wisatawan punya pilihan berwisata di Indonesia. Dengan begitu, devisa menjadi tetap di dalam negeri,” ujar Diana.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo menyampaikan, melalui KTF 2018, Kompas juga ingin memperkenalkan destinasi wisata di Tanah Air kepada masyarakat. Adapun isu yang dihadapi adalah persoalan konektivitas antarwilayah.
Persoalan itu tengah dipecahkan Presiden Jokowi dengan pembukaan bandara-bandara baru. Ketika Bandara Silangit di Sumatera Utara dibuka, jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Toba meningkat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Wayan Giri Adnyani mengapresiasi perhelatan KTF 2018 yang memasuki tahun ketujuh. Giri Anyani mengatakan, antrean yang mengular di KTF 2018 mengindikasikan minat masyarakat untuk berwisata sangat tinggi.
Giri menambahkan, pemerintah mengajak Kompas merealisasikan target menggaet wisatawan luar negeri sebanyak 20 juta orang pada 2018. Tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai lebih kurang 15 juta wisatawan.
”Pelemahan rupiah sesungguhnya bisa jadi momentum untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara,” ucap Giri Adnyana.