AS Percayai Khalilzad untuk Damaikan Taliban dengan Pemerintah Afghanistan
Oleh
Retno Bintarti
·2 menit baca
WASHINGTON, RABU — Mantan Duta Besar Amerika Serikat di Kabul, Zalmay Khalilzad, dipercaya menjadi Penasihat Khusus untuk Afghanistan. Khalilzad akan membantu Kementerian Luar Negeri AS dalam memimpin upaya perdamaian di negara yang sudah 17 tahun dilanda perang tersebut.
Menlu Mike Pompeo mengumumkan pengangkatan Khalilzad, Selasa (4/9/2018), menjelang keberangkatannya ke Pakistan. Menurut Pompeo, Khalilzad mengemban misi tunggal mendamaikan Taliban dan pemerintah.
Pengamat melihat pengangkatan Khalilzad memberi sinyal bahwa pemerintahan Donald Trump serius untuk mengupayakan proses perdamaian di Afghanistan. Pengalaman dan latar belakang yang dimiliki Khalilzad dipandang memberi banyak nilai tambah terhadap tugas baru yang diberikan kepadanya.
Sejak penarikan pasukan AS dari Afghanistan, kekerasan semakin banyak terjadi. Dalam gencatan senjata bulan Juni, Washington mengatakan akan mendukung, memfasilitasi, dan berpartisipasi dalam pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban.
Khalilzad merupakan penasihat khusus keempat yang diangkat pemerintahan Trump dalam sebulan ini. Sebelumnya pemerintah mengangkat Brian Hook menangani kebijakan di Iran, James Jeffrey untuk kebijakan Suriah, dan Stephen Biegun selaku Utusan Khusus untuk Korea Utara.
Juru bicara Kemlu AS, Heather Nauert, mengatakan, para penasihat khusus mengemban ”fokus tunggal” menghadapi tantangan kebijakan luar negeri yang rumit. Mereka akan membantu memberi nasihat kepada menlu dalam hal strategi menyeluruh.
Pompeo yang diangkat menggantikan Rex Tillerson pada April lalu mewarisi banyak posisi kosong di kementerian yang dipimpinnya. Termasuk dalam hal ini ialah posisi tinggi di kedutaan-kedutaan.
Kelahiran Afghanistan
Zalmay Khalilzad (67) atau yang kadang dipanggil ”King Zal” adalah pria kelahiran Mazar-i-Sharif, kota di bagian utara Afghanistan. Berasal dari suku mayoritas Pasthun, Khalilzad fasih berbahasa etnis tersebut.
Pada tahun 2001-2003, dia diangkat sebagai Utusan Khusus untuk Afghanistan pada era pemerintahan George W Bush. Dia mempunyai pengalaman cukup di bidang diplomatik karena pernah menjadi dubes di Afghanistan (2003-2005), disambung dengan posisi yang sama di Irak mulai tahun 2005. Dia cukup berhasil dengan tugasnya di Afghanistan sehingga Presiden Hamid Karzai ketika itu kabarnya meminta agar Khalilzad jangan dipindahkan. (AFP/AP/REUTERS)