Sandiaga Maju Pilpres, OK-OCE Resmi Diluncurkan Secara Nasional
JAKARTA, KOMPAS – Calon wakil presiden Sandiaga Uno sempat menyebut akan membawa program pelatihan wirausaha OK-OCE ke tingkat nasional sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi apabila paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpilih. Kini, program pemprov DKI Jakarta yang merupakan buah janji kampanye Pilkada 2017 tersebut resmi diluncurkan di tingkat nasional.
Program ini diharapkan tetap bisa berjalan tanpa dukungan anggaran pemerintah apabila Prabowo-Sandiaga kalah dalam pemilu.
Gerakan OK-OCE tingkat nasional diluncurkan pada Kamis (6/9/2018) sore di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan oleh Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK-OCE Faransyah Jaya. Co-founder Gerakan OK-OCE Indra Uno yang adalah saudara laki-laki Sandiaga, juga hadir dalam acara ini.
Faransyah mengungkapkan, pihaknya akan tetap bertekad menjalankan program tersebut apabila Prabowo-Sandiaga tidak terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. “Apapun yang terjadi, apapun hasil pilpresnya, kami jalan terus. Menang kalah kami jalan terus,” kata Faransyah.
Apabila Prabowo-Sandiaga tidak terpilih, Faransyah mengungkapkan bahwa tantangan untuk mengembangkan gerakan OK-OCE akan lebih berat tanpa dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk aturan dan anggaran tidak dapat didapatkan.
“Tantangannya masif misalya tidak menang,” kata Faransyah.
Akan tetapi, Faransyah mengatakan, pihaknya akan menggunakan modal swadaya dan juga mencari donatur. Pendekatan kepada pemerintah tingkat lokal juga akan dilakukan. Faransyah menyebut, beberapa provinsi seperti Jawa Timur dan Kalimantan Timur telah sempat menanyakan peluang kerja sama dengan Gerakan OK-OCE.
Upaya penggalangan dana secara swada yang akan diambil oleh Faransyah adalah monetisasi database anggota OK-OCE kepada perusahaan swasta. Faransyah mengatakan, sejumlah perusahaan telekomunikasi menawarkan layanan khusus kepada anggota OK-OCE.
“Jadi seperti kami marketingnya, nanti kami dapat komisi,” kata Faransyah.
Faransyah mengatakan, ketertarikan terhadap dari luar Jakarta sebetulnya menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap keputusan membawa OK-OCE ke tingkat nasional. Ia mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki jumlah anggota OK-OCE sudah sebanyak sekitar 50.000 anggota, dengan sekitar 6.000 yang berasal dari luar Jakarta.
“Hasil dari database yang kita dapat, diluar DKI sudah ada 6 ribu anggota yang mendaftarkan dirinya. Sehingga hal ini yang mendorong kita untuk mengeluarkan program OK-OCE goes to nasional,” ujar Faransyah.
Faransyah mengatakan, tidak akan berkampanye untuk mengajak masyarakat memilih salah satu paslon. Namun ia juga tidak menampik, nama Sandiaga akan memiliki relasi terhadap gerakan OK-OCE. Faransyah mengatakan, Sandiaga juga akan mensosialisasikan gerakan OK-OCE kepada masyarakat-masyarakat di daerah.
Sandiaga mengatakan, pada beberapa waktu lalu, program OK-OCE diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Program tersebut juga dinilai olehnya dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
Akan tetapi, belum ada kejelasan apakah OK-OCE akan masuk secara formal ke dalam rencana program paslon Prabowo-Sandiaga. Hingga saat ini, paslon tersebut belum mengumumgkan secara jelas program-program unggulan mereka.
Jakarta
Sementara itu, pada hari yang sama, Perkumpulan Gerakan One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (PGO OK-OCE) meluncurkan program terbaru PGO OK -OCE goes to nasional berbasis gerakan di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta.
Setelah meraih kesuksesan sekitar 45.000 anggota UMKM yang tersebar di 44 Kecamatan di Jakarta, PGO OK-OCE ingin mengulang kembali kesuksesannya dengan program PGO OK -OCE goes to national atau OK-OCE Indonesia Socialpreneur Network, yang siap untuk mengajak masyarakat Indonesia bergabung dalam gerakan kewirausahaan dalam menciptakan lapangan kerja dengan membantu pelaku usaha UMKM dalam mengembangkan kekuatan ekonomi kerakyatan, yang mampu menjadi motor penggerakan ekonomi nasional.
Ketua Umum PGO OK-OCE Faransyah Jaya, mengatakan sebelum gerakan OK-OCE goes to national sudah ada masyarakat diluar provinsi DKI Jakarta mendaftarakan diri mereka sebagai anggota.
“Hasil dari database yang kita dapat, di luar DKI sudah ada 6.000 anggota yang mendaftarkan dirinya. Sehingga hal ini yang mendorong kita untuk mengeluarkan program OK-OCE goes to national,” ujar Faran.
Program PGO OK-OCE Indonesia Socialpreneur Network menjadi gerakan yang berbasis teknologi informasi dengan mengikuti proses 7 Pas OK-OCE melalui pendaftaran secara online, pelatihan anggota, pendampingan oleh mentor UMKM, mendapat bantuan perijinan gratis usaha, pemasaran dengan pelatihan secara konvensional maupun online, pelatihan pengelolaan keuangan, dan mendapat permodalan.
Berdasarkan database pendaftaran OK-OCE Indonesia sudah berada di 35 provinsi dengan jumlah anggota yang mencapai sekitar 50.000 anggota. Dalam tingkat nasional ini PGO OK-OCE Indonesia Socialpreneur Network menargetkan 5 juta wirausaha. Farhan mengatakan, “Kita nantinya akan menargetkan 5 juta wirausaha baru dalam jangka waktu lima tahun.”
CO Founder PGO OK-OCE Indra Cahya Uno, mengatakan gerakan OK-OCE Indonesia Socialpreneur Network sebagai penggerakan ekonomi di Indonesia.
“Gerakan OK-OCE ini nantinya mampu menggerakkan ekonomi yang bisa mendongkrak wirausaha di Indonesia, serta mampu menerobos lapangan kerja di tenaga kerja produksi,” ujar Indra. (GITA SERE HUTAHAEAN)