JAKARTA, KOMPAS — Kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan semakin baik, terutama saat kebersihan dan kenyamanan lingkungan itu sungguh-sungguh terjaga.
Selama pergelaran Asian Games 2018, keluhan mengenai kebersihan lingkungan jarang ditemukan. Perilaku itu memberikan kesan optimistis kepada petugas kebersihan bahwa kesadaran akan kebersihan itu bisa tumbuh apabila kebersihan lingkungan terjaga.
Selama pergelaran Asian Games 2018 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, sejumlah petugas kebersihan menceritakan, kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kebersihan area publik itu lebih baik. Hal itu terutama jika dibandingkan dengan acara sebelumnya, seperti final Piala Presiden pada Februari yang diwarnai aksi perusakan fasilitas oleh suporter.
”Sekarang, semakin banyak pengunjung buang sampah pada tempatnya atau tanya kepada kami di mana mereka bisa membuang sampah. Selama Asian Games 2018, masyarakat semakin peduli untuk menjaga kebersihan,” kata Tansui Maribeth Simanunsong, petugas kebersihan dari ISS Indonesia, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Petugas kebersihan lain, Rangga Razit Akbar, menambahkan, kebiasaan membersihkan yang dilakukan oleh para petugas menjadi contoh perilaku yang dinilai masyarakat patut diikuti. ”Setelah melihat kami bekerja, masyarakat semakin sadar bagaimana turut menjaga kebersihan,” ujarnya.
Menurut EVP Head of Operation Medium to Large Accounts ISS Indonesia Harinuan Dongoran, perilaku bersih para pengunjung selama Asian Games 2018 juga didorong oleh kondisi GBK yang lebih bersih dan nyaman sehingga mereka enggan membuang sampah sembarangan.
”Sekarang, tempat sampah sudah banyak tersedia, jumlahnya lebih dari 1.000 tempat sampah. Selama Asian Games, tenaga kebersihan juga selalu keliling sehingga memudahkan pengunjung yang ingin buang sampah,” kata Harinuan.
Selama pesta olahraga itu ada 600 petugas kebersihan dari ISS Indonesia serta petugas lain dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Inasgoc, dan PPK GBK yang dikerahkan. Kebersihan di GBK itu dijaga selama 24 jam oleh mereka dan dibagi dalam tiga shift. Harinuan memperkirakan, jumlah sampah yang dipungut dari GBK selama Asian Games 2018 mencapai 30 ton per hari. Sejumlah besar sampah merupakan peralatan atau sisa makanan.
Seusai Asian Games 2018, ada 300 petugas kebersihan dari ISS Indonesia yang ditugaskan sehari-hari selama 24 jam untuk menjaga kebersihan area seluas 150 hektar itu.
Pantauan Kompas, Kamis sore, sejumlah petugas kebersihan hadir di area GBK untuk membersihkan jalan dari daun-daun atau sampah lain. Jalan di dalam GBK tampak bersih dari sampah, tidak ada tempat sampah yang kepenuhan.
”Edukasi kepada masyarakat tentang kebersihan dapat disampaikan melalui penciptaan lingkungan yang bersih dan nyaman. Masyarakat akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya,” ujar Harinuan.
Secara terpisah, pengamat manajemen olahraga Fritz E Simandjuntak menyampaikan, sarana olahraga dapat dipelihara dengan rajin menggelar perhelatan olahraga.
Untuk itu, pemerintah perlu menyusun regulasi yang mewajibkan pengurus cabang aktif menggelar pertandingan karena hingga sekarang hanya bulu tangkis dan sepak bola yang rajin menggelar kegiatan. Selain itu, acara olahraga juga menggerakkan ekonomi dan mengundang turis (Kompas, 6/9/2018).