Baru Dua Perusahaan Indonesia Bersertifikasi “B Corp”
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Baru dua perusahaan berbasis di Indonesia yang memiliki sertifikasi sebagai perusahaan B Corporation atau B Corps, yakni Danone serta Percolate Galactic. Kesadaran dan komitmen memperoleh sertifikasi tersebut masih menjadi tantangan.
Padahal, terdapat banyak keuntungan yang akan diperoleh perusahaan jika memiliki sertifikat tersebut. Selain turut meningkatkan kualitas hidup komunitas dan planet, perusahaan juga dapat meningkatkan citra sehingga mudah memperoleh dana investasi.
Istilah B Corporation masih asing terdengar di telinga Indonesia. Kendati demikian, gerakan tersebut telah dimulai sejak 2007 di Amerika Serikat. Adapun B Corporation adalah gerakan yang membuat pelaku bisnis yang mana usahanya memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Indonesia baru memiliki dua, kendati banyak perusahaan global lain bersertifikasi B Corp telah beroperasi di sini,” kata Perwakilan B-Corp Asian Community serta Pendiri Bersama dan Ketua B Lab Taiwan Corey Lien di sela-sela acara Indonesia B Corp Forum: Gotong Royong 2018 Using Business as a Force for Good di Jakarta, Senin (3/9/2018).
Sertifikasi B Corp diperoleh melalui lembaga nonprofit B Lab. Perusahaan akan dinilai melalui proses audit pada lima aspek, yaitu tata kelola, karyawan, lingkungan, masyarakat, dan konsumen.
Sertifikasi B Corp diperoleh melalui lembaga nonprofit B Lab. Perusahaan akan dinilai melalui proses audit pada lima aspek, yaitu tata kelola, karyawan, lingkungan, masyarakat, dan konsumen.
Saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan yang berasal lebih dari 60 negara telah bersertifikasi B Corp di dunia. Untuk Asia, terdapat 84 perusahaan di 15 negara yang memilikinya, terbanyak berasal dari Taiwan, China, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong.
Menurut Lien, masih banyak perusahaan yang belum tergugah untuk memiliki sertifikasi itu. Bahkan, ketika mendaftar dan telah menerima skor ulasan, perusahaan kembali mempertimbangkan kembali kebutuhan untuk memperoleh sertifikasi tersebut.
Chairperson of Advisory Board Social Investment Indonesia Jalal mengucapkan, Indonesia dengan segala tantangan yang ada adalah lahan subur bagi perusahaan untuk mengembangkan konsep B Corps.
Kesejahteraan dan keberlangsungan perusahaan akan berlanjut ketika mereka masuk sebagai B Corps karena turut memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Perusahaan juga memiliki kinerja yang lebih baik karena operasional tidak terganggu, reputasi terjaga, dan pasar untuk ekspansi semakin besar.
Direktur Pembangunan Berkelanjutan Danone Indonesia Karyanto Wibowo menambahkan, Danone sebagai perusahaan dengan sertifikasi B Corp di Indonesia telah menerapkan banyak program yang bermanfaat.
“Dalam tata kelola perusahaan, kami mengawasi produk kami hingga selesai dipakai, termasuk soal mengatasi sampah plastik. Sedangkan pada aspek karyawan, kami memberikan akses untuk memiliki saham perusahaan,” tuturnya.
Selain itu, Danone mendapatkan dukungan dana dari BNP Paribas, perusahaan perbankan asal Perancis sebesar 2 miliar dollar AS berkat sertifikasi tersebut. Keberadaaan sertifikasi B Corp membuat perbankan lebih percaya terhadap visi dan komitmen perusahaan.
Milenial berperan
Jalal mengatakan, konsep bisnis sosial semakin terdengar gaungnya akibat peran dari generasi milenial. Generasi milenial lebih peduli akan dampak yang dapat diberikan suatu perusahaan kepada masyarakat sekitar dan lingkungannya.
Konsep bisnis sosial semakin terdengar gaungnya akibat peran dari generasi milenial. Generasi milenial lebih peduli akan dampak yang dapat diberikan suatu perusahaan kepada masyarakat sekitar dan lingkungannya.
“Ditambah lagi, mereka sekarang banyak yang menduduki jabatan tinggi di usia muda sehingga memengaruhi keputusan bisnis strategis,” ujarnya. Milenial, lanjutnya, adalah motor penggerak perusahaan yang peduli dengan kesejahteraan dan keberlangsungan (sustainability).
Pendiri Bersama dan Chief Green Officer Avani Eco Kevin Kumala mencontohkan, ia mendirikan perusahaannya untuk menangani isu plastik yang ada di Indonesia. Adapun perusahaannya menciptakan produk pengganti plastik, seperti sedotan.