Sebagian orang tidak menyangka Puji Lestari adalah warga Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Mereka baru yakin setelah pihak kelurahan memastikan perempuan peraih medali emas dan perak Asian Games cabang olahraga panjat tebing itu memang warganya. Kedatangannya di Marunda setelah meraih dua medali itu disambut bagai pahlawan.
Kamis (30/8/2018), warga menunggu kedatangan Puji Lestari di Kantor Kelurahan Marunda. Sekelompok pemuda, ibu-ibu, dan pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ikut hadir dalam acara itu. Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri 5 Marunda pun menunda waktu pulang sekolah demi bertemu Puji Lestari.
Sebagian dari mereka penasaran dengan sosok Puji dari dekat. Sebab, mereka belum kenal Puji meskipun telah tinggal di Marunda sembilan tahun terakhir. Nama Puji sebelumnya tidak setenar atlet lain asal Marunda, pemain tim bola voli putri Berlian Marsheilla.
Muhammad Ismail (31) mengaku bangga dengan prestasi Puji Lestari. ”Saya juga baru sadar Marunda memiliki atlet panjat tebing. Prestasi Puji menunjukkan bahwa warga di sini mampu mengisi ulang tahun kemerdekaan ke-73 Indonesia dengan prestasi,” kata Lurah Marunda Hilda Damayanti.
Acara siang itu tidak mewah seperti di hotel-hotel, tetapi mengharukan bagi warga karena dapat melihat pahlawan mereka dari dekat. Warga mensyukuri prestasi Puji dengan iringan musik kasidah, pengalungan bunga, dan pemotongan tumpeng. Acara ini diakhiri dengan iring-iringan warga mengantar Puji ke rumah keluarganya di RT 012 RW 002.
Penerus
Atas penyambutan itu, Puji mengucapkan terima kasih kepada warga. ”Semoga ke depan tumbuh generasi-generasi yang memiliki prestasi di berbagai bidang olahraga,” ujar anak keenam dari tujuh bersaudara itu.
Pada acara itu, Puji memotivasi warga yang ingin menjadi atlet panjat tebing untuk berlatih di Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU). GRJU merupakan kompleks fasilitas olahraga untuk warga di Jakarta Utara. GRJU berada tidak jauh dari kantor Wali Kota Jakarta Utara dan berhadapan dengan jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Gelanggang ini dibangun pada 1972 di era Gubernur Ali Sadikin.
Bukan mustahil, dari gelanggang itu lahir penerus Puji. Menurut Puji, siapa pun dapat meraih mimpi menjadi juara olahraga, tidak terkecuali warga Marunda. Lurah Hilda Damayanti bertekad meneruskan pesan Puji kepada pelajar agar anak-anak muda yang memiliki minat dan potensi panjat tebing bisa berlatih di sana.
Dikutip dari laman Federasi Panjat Tebing Indonesia, perempuan kelahiran 1990 itu memulai kejuaraan level nasional pada 2010 saat masuk pemusatan latihan daerah untuk Pekan Olahraga Nasional 2012.
Pada Asian Championship Teheran, Iran (2017) dia mendapat dua emas speed world record dari perorangan dan relay. Sebelum meraih medali di Asian Games, Puji berhasil meraih peringkat ketiga International Federation of Sport Climbing World Cup 2018 di China untuk nomor speed world record perorangan. (Erika Kurnia)