Sawit dan Katering Haji Gairahkan Perdagangan RI-Arab Saudi
Oleh
NASRULLAH NARA
·2 menit baca
JEDDAH, KOMPAS — Berdasarkan data statistik perdagangan, total perdagangan Indonesia - Arab Saudi periode Januari- Juni 2018 mencapai 2,68 miliar dollar AS, meningkat 23,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 2,17 miliar dollar AS.
“Hal itu antara lain ditopang oleh mengalirnya minyak sawit dari Indonesia ke Arab Saudi lantaran sawit kita ditolak negara-negara Eropa. Juga karena meningkatnya pasokan produk bahan makanan dan bumbu dari Indonesia ke Arab Saudi untuk keperluan katering jemaah haji,” ujar Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripuddin, Kamis (30/8/2018).
Salah satu importir yang berbasis di Arab Saudi, Abdul Halim (44) mengakui terjadinya peningkatan permintaan bahan makanan dan bumbu masak menjelang musim haji ini. Hal itu merujuk pada pasokan bahan-bahan serupa ke pusat-pusat grosir, seperti kecap, saos, dan bumbu-bumbu masak termasuk rempah. “Kami menambah pasokan karena meningkatnya permintaan kebutuhan hotel, restoran, dan katering,” kata Halim, Key Account pada Sami Al-Kathiri Trading.
Pengelola toko Puncak Sumatra di Kakiyah, Mekkah, Adel Qasem Al-Shiray, mengungkapkan adanya peningkatan omzet 5 juta Riyal Arab Saudi selama musim haji ini. Toko grosiran tersebut menyediakan 90 persen produk makanan dan bumbu masak produk Indonesia.
Tahun ini, Kementerian Agama mengontrak 36 perusahaan jasa katering yang berbasis di Arab Saudi untuk menyediakan makanan bagi 204.000 jemaah haji asal Indonesia. Pemerintah mewajibkan mereka menggunakan bahan asal Indonesia sehingga memenuhi syarat cita rasa Nusantara.
Herry menegaskan, haji dan umrah ikut memperlebar peluang perdagangan RI-Arab Saudi. Ia menyebutkan, ada 1,2 juta orang Indonesa yang datang beribadah haji dan umrah setiap tahun. “Selama beribadah di Mekkah dan Madinah, semuanya pasti butuh pasokan makanan yang disediakan oleh hotel dan katering,” katanya.
Secara umum, menurut data KJRI Jeddah, komoditi utama produk Indonesia ke Arab Saudi meliputi produk otomotif, produk sawit dan turunannya, makanan dan inuman olahan, produk perikanan, produk karet dan turunanya, kayu lapis, bubur kertas dan kertas, meubel, dekorasi rumah, tekstil, serta bahan bangunan.
Total perdagangan migas periode Januari- Juni 2018 senilai 1,517 miliar dollar AS, naik 41,19 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017dengan nilai 1,074 miliar dollar AS.
Adapun total perdagangan non-migas sampai dengan Juni 2018 naik 6,07 persen, dari 1,103 miliar dollar AS pada Juni 2017 menjadi 1,170 miliar dollar AS pada periode yang sama 2018. (NAR)