JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangka membangkitkan pariwisata yang melemah karena erupsi Gunung Agung di Bali dan gempa di Lombok, Kementerian Pariwisata akan menggelar festival budaya dan kuliner bertajuk Indonesia Weekend 2018 di London, Inggris, pada 8-9 September 2018. Kegiatan itu diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia.
”Akibat erupsi Gunung Agung, Indonesia kehilangan potensi hingga 1 juta wisatawan asing. Padahal, Bali adalah destinasi wisata utama. Setelah itu, gempa melanda Gili yang juga jadi salah satu tempat favorit wisatawan. Oleh karena itu, kami harus terus berupaya mempromosikan Indonesia,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Indonesia Weekend 2018 diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Indonesia di London, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Keikutsertaan Jawa Barat untuk mempromosikan destinasi wisata lain di luar Bali, Lombok, dan Yogyakarta yang sudah banyak dikenal oleh wisatawan Eropa.
”Khusus pasar Eropa, Inggris merupakan sumber wisman utama bagi pariwisata Indonesia. Tahun ini jumlah wisatawan Inggris yang berwisata ke luar negeri diperkirakan 40 juta orang, sedangkan yang datang ke Indonesia tahun lalu sesuai target sekitar 384.000 wisman,” kata Nia.
Pada festival yang digelar tahun lalu, banyak pengunjung yang menyatakan keinginannya datang ke Indonesia setelah melihat pameran budaya ini. ”Awalnya jumlah peserta yang menyatakan ingin ke Indonesia hanya 42 persen. Tetapi, setelah melihat festival, mencicipi makanan, dan melihat budaya dan seni yang ditampilkan, jumlah pengunjung yang mau datang meningkat hingga 62 persen,” ujar Nia.
Jumlah pengunjung yang datang tahun lalu mencapai 30.000 orang, sementara pengunjung tahun ini diproyeksikan meningkat hingga 30 persen. Dari 30.000 pengunjung tersebut, 72,4 persen adalah warga Inggris yang tinggal di London dan sekitarnya. Sisanya, warga non-Inggris 24,7 persen dan orang Indonesia 2,9 persen.
Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri Dino Kusnadi mengatakan, Indonesia Weekend ini merupakan acara yang strategis untuk meningkatkan kesadaran terhadap merek Wonderful Indonesia di Inggris. Promosinya gencar dilakukan di Inggris, baik menggunakan media daring maupun luring, seperti memasang poster di sejumlah main London Tube Stations, pemberitaan di media lokal dan nasional Inggris, serta melalui media sosial.
Penyelenggaraan Indonesian Weekend yang ketiga kalinya ini sangat ditunggu warga Inggris karena memang sangat menarik.
Sementara Chef Degan Septoadji mengatakan akan mendemonstransikan acara memasak masakan khas Indonesia, seperti soto, nasi goreng, rendang, dan gado-gado. Selain itu, ada juga kedai makanan yang menyajikan hidangan makanan dan minuman, seperti aneka kopi dari sejumlah daerah di Tanah Air.