Iran Sepakat Bantu Pulihkan Kekuatan Militer Suriah
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·2 menit baca
DAMASKUS, SENIN — Iran dan Suriah menandatangani perjanjian kerja sama militer dan rekonstruksi. Kerja sama itu ditandatangani dalam pertemuan di antara menteri pertahanan kedua negara di Damaskus, yang dilaporkan kantor berita Tasnim, Senin (27/8/2018).
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami berkunjung ke Damaskus, Suriah, selama dua hari mulai hari Minggu lalu. Ia bertemu secara langsung dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pejabat senior militer Suriah, salah satunya adalah Menteri Pertahanan Suriah Ali Abdullah Ayoub.
Dalam konflik di Suriah yang sudah berlangsung selama 7 tahun, pasukan Iran telah memberi dukungan politik, finansial, dan militer bagi Assad. Ditambah bantuan militer Rusia, Assad—yang semula tertekan dalam pertempuran melawan oposisi—mampu meraih kemenangan demi kemenangan dan merebut kembali banyak wilayah dari pasukan oposisi.
”Suriah telah melewati tahap krisis dan memasuki fase rekonstruksi,” kata Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami. Ia menambahkan bahwa kesepakatan pertahanan dan kesepakatan teknis di antara kedua pihak itu termasuk soal kesediaan sekaligus partisipasi berkelanjutan Teheran di Suriah.
Kantor berita Tasnim tidak memberikan rincian tentang kesepakatan kerja sama militer di antara dua negara. Dalam wawancara dengan televisi yang berkantor di Beirut, Lebanon, Al-Mayadeen, Hatami mengungkapkan, kesepakatan tersebut juga mencakup rehabilitasi industri pertahanan Suriah serta memastikan bahwa Iran akan memberikan ”pelayanan yang bagus”.
”Dengan kesepakatan ini, kami meretas jalan untuk rekonstruksi industri militer Suriah,” ujar Hatami. ”Elemen terpenting dari kesepakatan ini adalah membangun kembali angkatan bersenjata Suriah dan industri-industri pertahanan supaya mereka bisa memperoleh kembali kapasitas penuh (kemampuan militer) mereka.”
Pada Selasa pekan lalu, Iran memperlihatkan jet tempur domestik pertamanya, hanya beberapa hari setelah merilis generasi lanjutan rudal balistik jarak pendek.
Belum ada respons dari Pemerintah AS atas hal ini. Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, pekan lalu, bahwa Iran harus menarik pasukannya dari Suriah. Namun, pejabat senior Iran mengatakan, kehadiran militer mereka di Suriah adalah atas undangan pemerintahan Assad, dan mereka tidak memiliki rencana segera untuk menarik mundur dari Suriah. (AP/AFP)