JAKARTA, KOMPAS -- Kerja Keras warga Jakarta bersama seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperindah wilayah Jakarta melalui mural, baliho, dan spanduk berhasil menarik perhatian atlet-atlet asing yang sedang berlaga pada perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Atlet-atlet yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, memanfaatkan waktu luang pada hari Minggu atau Jumat untuk mengunjungi kampung-kampung di Jakarta yang kian berwarna.
Ruth Susi Susanti (58) warga yang bermukim di tepi danau Sunter, RT 21 RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (25/8/2018) mengatakan, selama satu minggu ini setiap sore terdapat beberapa warga asing yang berkeliling di sekitar lingkungannya. Warga asing tersebut berasal dari Wiswa Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang jaraknya sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
"Hampir tiap sore. Kalau dari muka mereka kelihatan sepertinya dari China atau Jepang. Mereka datang untuk foto dan lihat-lihat warga di sini," ujar wanita asal Cirebon, Jawa Barat ini.
Namun, warga kesulitan untuk berkomunikasi dengan para atlet-atlet tersebut karena terkendala bahasa. "Kita seyum-seyum saja, mau ngobrol juga enggak ngerti apa yang mereka bilang," ujarnya.
Kehadiran para tamu-tamu tersebut menurut Ruth merupakan suatu kebanggaan karena kerja keras mereka selama ini memperindah lingkungannya berhasil menarik perhatian atlet-atlet asing yang menginap di wiswa atlet tersebut.
Pantauan dari Pukul 12.00 hingga pukul 14.00, di pemukiman warga Kelurahan Sunter Jaya, tampak tembok rumah hingga atap dicat dengan berbagai variasi warna. Namun, keindahan itu tidak ditopang dengan kebersihan pemukiman.
Saluran-saluran air yang terdapat di halaman rumah warga, dipenuhi dengan sampah plastik dan kertas, walaupun di setiap rumah terdapat tempat pembuangan sampah. Selain itu, sampah-sampah basah yang dibuang warga mengeluarkan bau busuk. Lalat dan nyamuk pun berterbangan setiap kali ada warga yang melintas.
Ruth mengatakan sampah yang berserakan di saluran air itu berasal dari tempat penampungan sampah warga karena tertiup angin. "Kami setiap hari Minggu bersama semua warga RT 21 dan RT 22 kerja bakti untuk jaga ini lingkungan tetap bersih," ucapnya.
Shalat di tepi kali Sentiong
Meski saat melintas di tepi kali tersebut, aroma menyengat masih tercium, namun warga setempat mengaku banyak atlet-atlet asing dari wiswa atlet memanfaatkan pemandangan di sekitar kali yang kini ditutupi jaring hitam, untuk berswafoto atau sekadar bercengkramah bersama warga.
Tahani (11) salah satu bocah RT 01, RW 07, Kelurahan Serdang, Kemayoran, Jakpus, mengatakan, Jumat, 24 Agustus lalu, terdapat dua atlet asal Palestina yang menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Al-Amien di kampung Serdang.
"Selesai shalat mereka masih ngobrol dengan kami di sini. Ada penerjemah, jadi kami tahu apa yang mereka bilang," ucap bocah kelas VI SD Negeri Kemayoran 01 itu.
Tahani mengatakan pihaknya juga mengajak para atlet tersebut untuk meluangkan waktu mengikuti pentas seni di Taman Interaksi Delta, Serdang, yang akan dipentaskan anak-anak kampung Serdang setiap malam Minggu."Semoga mereka ada waktu untuk ikut, biar lihat kekayaan seni yang dimiliki bangsa Indonesia," ujarnya.
Meski demikian, pantauan Kompas dari pukul 12.00 hingga pukul 17.00, dari Kelurahan Sunter Jaya hingga Kelurahan Serdang, aktivitas di sekitar tempat-tempat tersebut didominasi warga setempat. Tidak terlihat satu atlet pun dari wiswa atlet di kampung-kampung itu. (STEFANUS ATO)