Air Asia Gandeng Home Credit Biayai Ongkos Penerbangan
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Minat masyarakat pada perjalanan wisata menjadi peluang bagi bisnis transportasi dan pembiayaan untuk mengembangkan pasar. Mereka memberikan cara mudah bagi orang yang hendak bepergian dengan memberikan pinjaman dana.
Direktur Komersial AirAsia Indonesia Rifai Taberi mengatakan, pada saat ini, perjalanan wisata menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat. “Sejumlah orang menganggap kebutuhan perjalanan wisata dipandang lebih penting daripada membeli rumah,” kata Rifai dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Ia berpandangan, tren yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini, yaitu berwisata minimal lima bulan sekali atau setahun minimal tiga kali pada saat libur hari besar dan akhir tahun. Rifai mengatakan, lebih dari setengah penumpang AirAsia menggunakan jasa penerbangan untuk rekreasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penggunaan moda transportasi udara meningkat di sepanjang 2017. Pengguna angkutan udara tujuan domestik sepanjang tahun 2017 mencapai 89,4 juta orang atau naik 11,07 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 16,6 juta orang atau naik 12,43% dibandingkan periode yang sama di tahun 2016.
Peningkatan jumlah penumpang tersebut menjadi peluang bagi perusahaan pembiayaan multiguna berbasis teknologi, salah satunya Home Credit untuk memperluas target pasar. Mereka bekerja sama dengan AirAsia untuk menyediakan akses pembiayaan secara daring.
Chief Executive Officer PT Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan, perusahaan transportasi memiliki pasar yang besar di Indonesia. “Kami ingin mengambil peluang tersebut untuk memperluas pasar,” kata Jaroslav.
Peluang tersebut diambil Home Credit karena ada permintaan dari sejumlah konsumen. Jaroslav mengatakan, para konsumen meminta Home Credit menyediakan layanan peminjaman dana untuk biaya perjalanan wisata.
Atas pertimbangan tersebut, Home Credit memberikan layanan kepada pelanggannya untuk dapat membayar biaya transportasi secara daring saat bepergian menggunakan maskapai penerbangan AirAsia. Layanan tersebut akan membantu pelanggan yang hendak berwisata, tetapi tidak memiliki dana yang cukup atau enggan untuk menggunakan uang tunai.
Chief Executive Officer Grup AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan pun menyambut baik kerja sama tersebut. “Melalui kerja sama ini, setiap orang memilliki kesempatan yang sama untuk dapat bepergian, meskipun dana yang dimiliki terbatas,” kata Dendy.
Terus meningkat
Peluang bisnis pembiayaan multiguna berbasis teknologi digital secara daring semakin tumbuh di Indonesia. Jaroslav mengatakan, pada pertengahan Agustus telah membukukan pembiayaan lebih dari Rp 5,3 triliun. Adapun jumlah tersebut merupakan total capaian pada tahun 2017.
Ia yakin, peluang bisnis perusahaan pembiayaan multiguna akan terus berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, Jaroslav tetap berhati-hati dalam mencari pelanggan.
Hingga Juni 2018, sebesar 0,4 persen terjadi kredit macet. Menurut Jaroslav, jumlah tersebut masih tergolong kecil dan dapat diatasi. Agar bisnisnya dapat terus berjalan, Home Credit rutin memberikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk mengembangkan bisnisnya, mereka menyinergikan antara toko fisik dan daring. Kesinambungan antara keduanya dapat meningkatkan peluang pasar dan kepercayaan konsumen. Mereka diberikan kemudahan dalam proses peminjaman dana untuk membiayai kebutuhannya.
Kemudahan tersebut akan membuat pelanggan tidak terbebani oleh syarat-syarat yang seringkali menyulitkan. Namun, Home Credit tetap memberikan pembatasan peminjaman dana agar tidak terjadi kredit macet. Sebagai contoh, untuk biaya perjalanan ke luar negeri, mereka membatasi dana peminjaman sebesar Rp 25 juta dan di dalam negeri sebesar Rp 15 juta.