JAKARTA, KOMPAS - Peran generasi milenial turut diperhitungkan dalam pemilihan umum 2019 mendatang. Tingginya jumlah pemilih milenial menjadi fakta tak terbantahkan dalam pesta demokrasi tersebut.
"Generasi milenial sangat penting. Mereka berkontribusi sebesar 70 persen," ujar Politisi Partai PDI-P, Ruhut Sitompul, dalam acara "Derap Milenial 1708, Demokrasi Rakyat Para Milenial" yang diselenggarakan oleh Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pada Minggu (26/8/2018), di Jakarta.
Generasi milenial sangat penting. Mereka berkontribusi sebesar 70 persen
Generasi milenial memiliki pangsa besar dalam perpolitikan nasional. Untuk itu, kata Ruhut, acara-acara bersuasana riang dan membawakan kedamaian diminati oleh generasi tersebut. "Ini untuk mengapresiasi relawan milenial Jokowi-Ma\'ruf," ujarnya.
Ruhut mengatakan, sembilan partai politik (parpol) yang mendukung calon pasangan Joko Widodo-Ma\'ruf Amin, sepakat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan saat libur. Adapun sembilan parpol yang mendukung adalah PDI-P, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, dan Hanura.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Perindo Debora Debby Wage mengatakan, peran pemuda memiliki kekuatan solid dalam kancah perpolitikan nasional. " Contoh 1998, para pemuda memiliki energi yang mampu mengubah perpolitikan nasional," kata Debby.
Namun, tambah Debby, permasalahannya terdapat pada upaya mengembangkan generasi milenial agar mampu berkontribusi secara positif. Dalam acara tersebut, KIK berupaya untuk mengajak para pemuda untuk aktif dalam kegiatan politik ataupun sosial.
Seperti yang diberitakan Kompas (20/8/2018), pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, memperkirakan, ada sekitar 55 persen pemilih dari generasi milenial (berusia 17-38 tahun) pada pemilu 2019. Oleh sebab itu, menurutnya, para partai akan menargetkan suara milenial.
Bukan kampanye
Debby mengatakan, acara "Derap Milenial 1708" lebih mengarah pada kegiatan senang-senang antara relawan. "Acara ini juga masih dalam rangka merayakan kemerdekaan ke-73 RI," katanya.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma\'ruf, Aria Bima, mengatakan, acara yang diselenggarakan oleh KIK bukan ajang kampanye. Menurutnya, acara ini bertujuan menyolidkan parpol koalisi maupun relawan. Adapun selama ini, pertemuan lebih sering dilakukan oleh para elite parpol.
"Ini bukan kampanye, karena yang kami undang adalah teman-teman yang sudah membentuk tim relawan, bukan massa dari luar," kata Aria Bima. Selain itu, tambah Bima, para relawan dan barisan pendukung belum pernah berada dalam satu acara. Oleh sebab iti acara ini dibentuk.
Acara ini menyajikan berbagai hiburan bagi para relawan Jokowi-Ma\'ruf. Di antaranya, lomba tarik tambang dan balap karung, pagelaran musik, bazar, dan flash mob. (DIONISIO DAMARA)