Gubernur Anies Kembali Merombak Direksi Badan Usaha
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali merombak direksi PT Jakarta Propertindo. Perombakan badan usaha milik daerah ini terjadi untuk kedua kali dalam kurun waktu kurang dari dua bulan. Perombakan kali ini dilakukan untuk mengisi dua posisi di jajaran direksi.
Gubernur menunjuk Hanief Arie Setianto sebagai Direktur Pengembangan Bisnis menggantikan Hendra Lesmana. Gubernur juga menunjuk Yuliantina Wangsawiguna sebagai Direktur Keuangan yang sebelumnya dijabat Lim Lay Ming.
Sekretaris Perusahaan PT Jakpro Hani Sumarno mengatakan, surat pergantian itu ditandatangani Gubernur DKI Jakarta dilengkapi dengan masa aktif kedua pejabat. ”Direktur Keuangan aktif mulai 23 Agustus. Adapun Direktur Pengembangan Bisnis mulai aktif pada 28 Agustus,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Yuliantina sebelumnya berkarier di sejumlah perusahaan, salah satunya di Saratoga Capital, perusahaan yang dirintis oleh Sandiaga Uno, yang saat ini mundur dari posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Sementara Hanief sebelumnya duduk di tim sinkronisasi pasangan Anies-Sandiaga saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat ini, Hanief duduk di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Irham Dilmy dari Tim Panitia Seleksi (Pansel) Direksi BUMD DKI Jakarta menuturkan, sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018, kedua pejabat itu datang dari Gubernur dibantu TGUPP serta Tim Uji Kelayakan dan Kepatutan BUMD di bawah Badan Pembina BUMD Provinsi DKI Jakarta.
Nama-nama tersebut diseleksi sehingga akhirnya Tim Pansel merekomendasikan 2-3 nama untuk setiap posisi. ”Kami seleksi dan memberikan rekomendasi, Gubernur yang memutuskan,” ujar Irham.
Khusus posisi Hanief di TGUPP, Irham telah memberikan rekomendasi agar memilih salah satu posisi sehingga tidak menduduki dua posisi bersamaan. Menurut Irham, setidaknya ada dua nama anggota TGUPP yang diajukan untuk seleksi direksi BUMD.
”Kan, banyak anggota TGUPP yang berlatar belakang bisnis. Karena itu, lebih cocok ditaruh di bisnis daripada di TGUPP sehingga sumbangannya lebih terasa,” lanjutnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta mengganti Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi dan menunjuk Dwi Wahyu Daryoto untu memimpin perusahaan itu. Daryoto adalah mantan Direktur Manajemen Aset PT Pertamina Persero (Kompas, 11/7/2018).
Seleksi untuk BUMD lain
Selain merombak direksi PT Jakpro, Tim Pansel yang dipimpin Irham juga telah menyelesaikan seleksi untuk mengisi direksi beberapa BUMD lain. Salah satu hasil seleksi disiapkan untuk mengisi posisi Direktur Utama Perusahaan Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya). Gubernur menunjuk Prayitno Bambang Hernowo sebagai direktur utama menggantikan Erlan Hidayat.
Penggantian Direktur Utama PAM Jaya ini terkait dengan keputusan Mahkamah Agung untuk menghentikan swastanisasi air minum di DKI Jakarta. ”Ini menuju ke proses itulah,” ucap Irham.
Selain itu, rekomendasi yang sudah dihasilkan Pansel antara lain untuk direksi Bank DKI karena dari lima anggota direksi, dua sudah hampir habis masa jabatannya serta PD Pasar Jaya. Namun, Irham belum mengetahui kapan perombakan selanjutnya akan dilakukan.