Asian Games 2018 bukan hanya pesta bagi atlet. Sebagai tuan rumah, rakyat Indonesia pun ikut bergembira dan berpesta. Rakyat antusias menyaksikan persaingan ketat para atlet menjadi juara. Mereka menyadari, kesempatan menyemarakkan pesta olahraga Asia itu mungkin tak akan datang lagi dalam waktu dekat.
Kamis (23/8/2018), sejumlah jalan utama di Kabupaten Subang, Jawa Barat, ramai oleh masyarakat yang berbaris memanjang. Mereka sedang menunggu 55 atlet dari 17 negara, peserta lomba balap sepeda nomor jalan raya perseorangan putra 150 kilometer pada Asian Games 2018.
Dari anak-anak sampai orangtua antusias menunggu para pebalap melintas. Latar belakang mereka beragam, anak sekolah, pegawai kantor pemerintah, karyawan swasta, pedagang, dan petani berbaur dalam satu tujuan memeriahkan lomba.
Begitu rombongan pebalap terlihat dari kejauhan, rakyat yang menonton pun berteriak gembira. Tak lupa mereka mengabadikannya dengan memotret dan merekamnya menggunakan telepon genggam.
Petugas polisi dan TNI berjaga setiap 50 meter untuk memastikan warga tidak masuk ke lintasan. Masyarakat cukup tertib dengan menyaksikan menonton dari pinggir jalan.
Teriakan Indonesia pun membahana. Beberapa di antara warga mengibarkan bendera Merah Putih sambil memekikkan yel-yel.
Antusiasme warga di garis finis, di Jalan Cagak, Subang, juga tak kalah heboh. Bahkan, mereka sudah berada di lokasi itu dua jam sebelum pebalap pertama menyelesaikan lomba.
”Bisa jadi ini kesempatan sekali seumur hidup. Jadi, enggak boleh ketinggalan. Kalau ramai seperti ini, kan, juga membuat bangga Indonesia,” ujar Maman (33), warga Jalan Cagak.
Tak hanya warga Subang, penonton juga berasal dari daerah lain di Jabar. Salah satunya adalah Asep (28), warga Kota Bandung, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi finis.
”Penasaran lihat pebalap dari negara-negara se-Asia. Sekalian juga untuk meramaikan Asian Games. Saya datang karena melihat pembukaan Asian Games di televise meriah. Jadi, kepengen memeriahkan juga,” ujarnya.
Antusiasme warga Indonesia ini mencuri hati beberapa pebalap negara lain. Salah satunya pebalap asal Jepang peraih medali perak nomor jalan raya perseorangan putra 150 kilometer, Fumiyuki Beppu.
”Alam Indonesia sangat bagus. Paling mengesankan adalah penonton yang sangat luar biasa. Hal itu membuat lomba ini menjadi sangat menarik,” ucapnya.
Sehari sebelumnya, pebalap putri Korea Selatan, Na Ahreum, merasakan hal serupa. Peraih medali emas nomor jalan raya perseorangan putri 100 km itu terkesan pada animo penonton.
”Animo masyarakat di sini sangat luar biasa. Mereka selalu ada di pinggir jalan sepanjang rute. Tak hanya kepada atlet Indonesia, mereka juga memberi semangat kepada atlet dari negara lain,” ujarnya.