Idul Adha Kesempatan Wujudkan Nilai Keadilan Sosial
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Idul Adha 1439 Hijriah tahun 2018 merupakan kesempatan bagi seluruh umat Islam untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Salah satunya berupa nilai keadilan sosial yang merupakan wujud dari ajaran Islam dengan semangat berbagi dan berkorban kepada sesama manusia.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Majelis Tabligh Pengurus Pusat Muhammadiyah Fahmi Salim Zubair selaku khatib shalat Idul Adha 1438 Hijriah Tahun 2018, Rabu (22/8/2018) pagi di halaman gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Khotbah yang disampaikan mengangkat tema ”Semangat Berkurban untuk Memajukan Ibu Kota dan Membahagiakan Warganya”.
Shalat Idul Adha ini dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama istri dan anak-anaknya. Hadir pula Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan jajaran pegawai instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Fahmi dalam khotbahnya mengatakan, perayaan Idul Adha 1439 Hijriah mengajarkan seluruh umat berkurban sesuai nilai universal yang berlaku, yaitu nilai keadilan sosial.
Ia juga berharap para pemimpin negara, baik dari daerah maupun pusat, menjadikan momen ini sebagai bahan refleksi untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang berkeadilan sosial. Salah satunya semangat untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.
Ia mengatakan, kualitas keislaman seseorang tidak ditentukan oleh siapa pemimpin negaranya. Namun yang dibutuhkan adalah pemimpin yang dapat menjalankan ajaran Islam dengan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, Fahmi mengajak seluruh masyarakat berani menyampaikan kebenaran jika terdapat kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keadilan sosial.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai mengikuti shalat Idul Adha mengatakan, peringatan hari raya Idul Adha 1439 Hijriah merupakan momen untuk mengenang pesan-pesan dari keluarga Nabi Ibrahim. Pesan itu tentang ketaatan Ismail terhadap ayahnya. Sifat dan karakter itu dapat dijadikan teladan bagi orangtua dan anak-anak di masa kini.
”Idul Adha penting mengingatkan pendidikan keluarga, terutama pendidikan anak-anak. Pendidikan dalam keluarga yang baik akan membentuk karakter anak yang baik seperti Ismail,” ucap Anies
Ia menambahkan, Idul Adha mengajarkan tentang ketaatan akan kesalehan sosial untuk berbagi. Melalui kurban, setiap orang diajarkan memiliki semangat berbagi kepada sesama dengan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki kepada warga yang membutuhkan.
”Kurban ini menjadi santapan bagi warga yang belum sejahtera untuk dapat merasakan makan enak di hari lebaran Idul Adha,” ucapnya.
Pemprov siapkan 17 hewan kurban
Seusai shalat Idul Adha, Anies juga menyerahkan kepada panitia satu sapi sebagai kurban. Sapi tersebut memiliki bobot 1,2 ton.
Berdasarkan data yang dihimpun panitia kurban Idul Adha, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hewan kurban yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta 14 sapi dan 3 kambing. Hewan kurban itu, 12 sapi akan dipotong di Rumah Potong Hewan Cakung, Jakarta Timur, sedangkan sisanya telah diserahkan kepada lembaga sosial dan lembaga keagamaan di Jakarta.
Secara keseluruhan, jumlah hewan kurban yang disumbangkan masyarakat dan pejabat di seluruh wilayah Pemprov DKI Jakarta sebesar 94 sapi dan 224 kambing. Hewan-hewan kurban tersebut akan dipotong di kelurahan masing-masing. (STEFANUS ATO)