Setelah Berjuang Keras, Tim Putri Indonesia 2 Takluk dari Jepang 2
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS – Atlet voli pantai putri Indonesia 2 Desi Ratnasari/Yokebed Purari Eka menunjukkan permainan pantang menyerah saat menghadapi Jepang 2 Azusa Futam/Akiko Hasegawa pada laga ketiga di Grup C voli pantai Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di Arena Voli Pantai Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (21/8/2018).
Sayangnya, setelah berjuang keras, Indonesia 2 tetap tak berdaya dan kalah 1-2 (25-23, 18-21, 9-15) dari Jepang 2. Dengan hasil itu, mereka harus menang atas tim kuat lain, yakni Thailand 2 saat laga pamungkas grup itu pada Kamis (23/8/2018).
Dalam laga tersebut, Indonesia 2 tampak kalah postur dari Jepang 2. Desi hanya bertinggi 171 sentimeter (cm) dan Yokebed 172 cm. Sedangkan atlet Jepang 2, Futami bertinggi 180 cm dan Hasegawa bertinggi 175 cm.
Kalah postur itu membuat pasangan Indonesia 2 kesulitan menghadapi Jepang 2. Terbukti, sering kali smes yang dilayangkan Desi maupun Yokebed bisa diblok dengan baik oleh Futami ataupun Hasegawa. Sebaliknya, ketika Futami atau Hasegawa melakukan smes, pasangan Indonesia tak berdaya untuk menghalaunya.
Futami atau Hasegawa memiliki jangkauan lengan yang lebih panjang sehingga membuat keduanya leluasa untuk melakukan blokir serang-serangan Indonesia. Sebaliknya, dengan jangkauan lengan yang panjang itu, mereka pun leluasa menempatkan bola ketika melakukan smes.
Situasi itu, membuat kedua atlet Indonesia cenderung kebingungan. Bahkan, beberapa kali mereka terburu-buru dalam melakukan smes. Akibatnya, smes tersebut sering kali diblok dan keluar arena begitu saja. Kondisi semakin parah dengan servis mereka yang sering tak sempurna.
Desi seusai pertandingan mengatakan, memang dirinya dan Yokebed kesulitan mengembangkan permainan. Mereka sudah berusaha keras untuk mengalahkan Jepang 2. Paling tidak, mereka bisa unggul lebih dahulu di set pertama. Namun, di set kedua dan ketiga, mereka tidak bisa lagi mengimbangi Jepang 2.
”Di set kedua dan ketiga, kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan poin terus tertinggal, bahkan menjauh. Akhirnya, kami kesulitan untuk mengejarnya lagi walau sudah berusaha untuk terus bangkit. Mereka juga mainnya penuh semangat dan sangat agresif,” ujar Desi.
Dengan hasil tersebut, tim putri Indonesia 2 wajib menang atas Thailand 2 di laga pamungkas grup mereka. Bila kalah, mereka bisa-bisa terlempar dari tiga besar. Apalagi Jepang 2 di peringkat kedua, Thailand 2 di peringkat ketiga, dan Kazakhstan 2 di peringkat keempat sama-sama baru menjalani dua pertandingan. Padahal, hanya tiga tim terbaik yang bisa lolos dari Grup C dan D ke babak sistem gugur.
Yokebed menyampaikan, menghadapai Thailand 2, mereka akan antisipasi keunggulan postur mereka. Adapun pasangan Thailand 2, yakni Rumpaipruet Numwong bertinggi 173 cm dan Khanittha Hongpak bertinggi 173 cm. ”Karena mereka unggul tinggi badan, kami akan coba main bola-bola lambung. Kami pun akan berusaha lebih agresif dari mereka. Kalau tidak ditekan, kami yang akan ditekan terus oleh mereka,” katanya.
Futami mengutarakan, sejatinya, Indonesia 2 bermain sangat baik. Hanya saja, mereka bermain tanpa beban. Apalagi mereka baru saja mengalahkan Thailand 2 dengan skor 2-0 (24-22, 21-17) pada Senin (20/8/2018). ”Kemenangan atas Thailand membuat kami semakin percaya diri sehingga tidak terbebani saat menghadapi Indonesia,” tuturnya.
Tim putra lolos
Dari laga voli pantai putra, tim Indonesia 1 Ade Candra Rachmawan/Mohammad Ashfiya menang 2-0 (21-19, 21-12) Oman 2 Ahmed Khadoum Surur Al-Housni/Haitham Khalfan Al Shereiqi dalam laga kedua Grup A. Dengan kemenangan itu, Indonesia 1 sudah pasti lolos dari putaran grup ke babak gugur.
Pada pertandingan pamungkas grup itu, Indonesia 1 akan menghadapi Taiwan 1 Yajen Hsieh/Chinju Wang. Di atas kertas, Indonesia 1 jauh lebih unggul dari Taiwan 1. Betapa tidak, Indonesia 1 menempati unggulan kedua, sedangkan Taiwan 1 hanya menjadi unggulan ke-17 dari 32 peserta.
Namun, secara tegas Ade mengatakan, ia dan Ashfiya tidak akan meremehkan Taiwan 1. Mereka pun akan bermain habis-habisan untuk menang di laga terakhir penyisihan grupnya itu. ”Kami ingin menjadi juara grup. Kalau juara grup, kami setidaknya bisa menghindari lawan berat di babak 16 besar nanti,” ujarnya.