73.000 Lebih Hewan Kurban di Jakarta, Dinyatakan Layak
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 73.353 hewan kurban di DKI Jakarta diperiksa untuk memastikan kondisi dan kesehatannya. Sebanyak 133 ekor dinyatakan tak sesuai syarat menjadi hewan kurban karena cacat dan belum cukup umur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, sebanyak 133 ekor itu terdari sembilan ekor cacat dan 124 ekor belum cukup umur untuk menjadi hewan kurban. “Kami minta hewan-hewan itu dikembalikan karena tak memenuhi syarat menjadi kurban,” katanya di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Sebanyak 73.353 ekor kurban yang sudah diperiksa untuk Idul Adha tahun ini di Jakarta terdiri dari 19.854 sapi, 987 kerbau, 48.442 kambing, dan 4.068 ekor domba. Pemeriksaan kesehatan dan administrasi asal hewan ini sudah berlangsung sejak 10 Agustus di 1.031 titik.
Dari pemeriksaan itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta juga menemukan 53 ekor hewan yang sakit. Namun, penyakit yang diderita tak serius, seperti diare, kembung dan sakit mata. Seluruh hewan yang sakit ini sudah diobati.
Selain pemeriksaan kelayakan hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta juga akan menurunkan 852 orang untuk mengawasi jalannya penyembelihan di Hari Raya Kurban.
Para personel yang diturunkan terdiri dari terdiri dari perwakilan beberapa lembaga, seperti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Persatuan Dokter Hewan Indonesia, Kementerian Pertanian dan sisanya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jualan di trotoar
Sementara, sejumlah lokasi penjualan hewan kurban masih mengokupansi trotoar di sejumlah titik di Jakarta. Salah satunya terlihat di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan KS Tubun dan Jalan KH Mas Mansyur.
Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, menurut pendataan, terdapat 54 pedagang yang berjualan hewan kurban di trotoar di dua jalan di kawasan Kecamatan Tanah Abang itu. Sejak 8 Agustus lalu, mereka sudah diminta untuk tak berjualan di trotoar, namun sosialisasi ini tak dihiraukan.
Pihak Kecamatan Tanah Abang sudah menyediakan dua tempat untuk penjualan hewan kurban, yaitu di Jalan Tenaga Listrik dan lahan warga di Jalan KS Tubun. “Tapi pedagang tidak mau, katanya mau dekatkan ke konsumen,” katanya.
Menurut Dedi, penjualan hewan kurban di Tanah Abang sudah menjadi kebiasaan setiap tahun. Para pedagang adalah warga sekitar. Karena pedagang enggan pindah, mereka diimbau menjaga kebersihan trotoar. Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) juga dikerahkan untuk menjaga trotoar yang digunakan berjualan hewan kurban.