JAKARTA, KOMPAS - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan makna Idul Adha adalah mengorbankan hal yang diinginkan. Nabi Ibrahim menjadi contoh keimanan luar biasa dengan rela mengorbankan anak lelakinya yang sudah diinginkan sepanjang hidupnya.
“Tidak ada orang yang sanggup melakukannya tanpa ada keimanan yang luar biasa,” kata Anies saat melepas petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1439 H di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Demikian juga dengan Ismail yang merelakan diri untuk berkorban yang bagi Anies merupakan pendidikan yang dahsyat dari keluarga. Ia berpesan bahwa Idul Adha bukan hanya sekedar soal hewan korban, namun juga pesan tentang pendidikan anak yang luar biasa. Tanpa ada pendidikan pada anak yang demikian dahsyat, peristiwa itu tak akan terjadi dan dikenang hingga hari ini.
Sebanyak 852 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging korban dilepas secara resmi untuk ditugaskan ke 3.902 titik pemotongan hewan di Hari Raya Idul Adha di DKI Jakarta tahun ini.
Setidaknya 73.000 ekor hewan korban yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba telah dinyatakan layak oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta.
Para petugas pemeriksa akan memeriksa kesehatan hewan dan memastikan hewan kurban tidak terkena penyakit, tidak cacat, dan cukup umur secara syariat agama Islam. Para petugas ini nantinya akan terus bekerja dalam proses pemotongan hewan dan pembagian daging kurban hingga tanggal 25 Agustus mendatang.
“Pesan kepada Bapak Ibu yang bekerja, agar proses pemotongan hewan dilakukan benar dan baik. Ini jadi pengingat semuanya termasuk generasi muda bahwa proses yang benar dan baik, yang memperhatikan sanitasi dan higienis, akan terus dikenang serta dilanjutkan ke depan,” kata Anies pada para petugas.
Kepala DKPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, hewan-hewan yang tidak layak karena cacat dan tak cukup umur sudah diminta untuk dikembalikan atau tidak dipotong untuk Idul Adha. Setidaknya 53 hewan yang sakit ringan juga telah berhasil diobati sehingga bisa digunakan untuk korban.