[caption id="attachment_7481549" align="alignnone" width="720"] Seorang warga melintas di sebuah jalan yang berada di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/8/2018). Pariwisata di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, lumpuh akibat gempa bumi.[/caption]
MATARAM, KOMPAS – Di tengah gempa bumi yang terus terjadi di Provinsi Nusa TenggaraBarat, Tim Kementerian Sosial terus melakukan verifikasi korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi terjadi pada akhir Juli lalu. Hingga Minggu (19/8)/2018) malam korban meninggal yang terverifikasi berjumlah 548 jiwa.
Hari ini, Senin (20/8/2018) rencananya hasil verifikasi tersebut akan dilakukan pengesahan melalui Surat Keputusan Bupati di daerah yang terkena bencana.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam keterangan pers, mengungkapkan, data korban yang terverifikasi ada di beberapa kecamatan seperti di Kabupaten Lombok Utara, yakni di Kecamatan Kayangan 175 jiwa, Kecamatan Bayan 16 jiwa, Kecamatan Gangga 114 jiwa, Kecamatan Tanjung 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang 80 jiwa.
Menurut Harry, verifikasi terhadap data korban gempa bumi yang meninggal di wilayahLombok terus dilakukan tim Kemnsos hingga kini. Tim terus berkoordinasi meskipun gempa kembali mengguncangMinggu malam.
“Kegiatan verifikasi sudah dimulai tanggal 14 Agustus yang lalu. Verifikasi dilakukan untuk memastikan data ahli waris secara akurat,”kata Harry.
Sebelumnya, jumlah korban meninggal 481 jiwa dan yang sudahdiverifikasi sebanyak 471 jiwa yang berada di Lombok Utara. Data terus mengalami perkembangan berdasarkan verifikasi di lapangan. "Bisa jadi di kabupaten lain jumlah yang meninggal bertambah," papar Harry.