JAKARTA, KOMPAS — Atlet taekwondo Indonesia, Mariska Halinda, menembus perempat final pada kelas -53 kilogram dalam ajang Asian Games 2018, Senin (20/8/2018) di Jakarta. Mariska menargetkan dapat menembus semifinal dan berlanjut ke final untuk mengajar merebut medali emas.
”Latihan saya sudah mantap. Kini tinggal menerapkan hasil latihan untuk bertanding di lapangan,” kata Mariska, seusai laga perdelapan final.
Pada perdelapan final, Mariska mengalahkan atlet Timor Leste, Maria M de Jesus Boavida Barros. Mariska yang sangat dominan menang dengan skor 28-3.
Barros tidak berdaya menghadapi kecepatan dan akurasi serangan Mariska. Pertarungan yang biasanya digelar sampai babak ketiga harus dihentikan sampai akhir babak kedua karena Mariska sudah unggul terlalu jauh.
Mariska akan berhadapan dengan atlet Lebanon, Laetitia Aoun. Jika menang, Mariska akan ditantang atlet Korea Selatan yang menjadi unggulan pertama, Ha Minah.
Namun, kesuksesan Mariska tidak diikuti kedua rekannya, Reynaldi Atmanegara pada kelas -58 kg putra dan Shaleha Fitriana Yusuf pada kelas -67 kg.
Reynaldi kalah pada babak 16 besar dari Hou Kwangwu dari Taiwan. Reynaldi yang terpaksa naik kelas ke kelas – 58 kg kalah dengan skor telak 14-36.
”Reynaldi seharusnya bertarung di kelas -54 kg, tetapi karena kelasnya tidak dipertandingkan, dia harus naik ke kelas-58 kg. Namun, di kelas itu, jangkauan kaki Reynaldi termasuk yang paling pendek sehingga sulit menang,” kata Taufik krisna, pelatih tim taekwondo Indonesia.
Sementara itu, Shaleha harus mengakui keunggulan Liu Qing dari Makau. Setelah menjalani pertarungan yang ketat, Shaleha kalah dengan skor 21-25.
Pada babak pertama, Shaleha kalah 3-6 dari Liu. Namun, taekwondoin Jawa Tengah itu membaik keadaan pada babak kedua dengan unggul 15-13.
Pada babak ketiga, keduanya sempat imbang 21-21 sampai 30 detik terakhir. Namun, Liu tampil lebih taktis sehingga Shaleha kecolongan empat poin dan mengakhiri langkahnya.
”Kami agak kecewa dua atlet Indonesia gugur di babak awal. Kami berharap Mariska dapat terus tampil prima dan meniru jejak Defia Rosmaniar untuk merebut medali emas,” kata Zulkifli Tanjung, Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia.
Defia Rosmaniar adalah atlet taekwondo poomsae atau jurus yang sudah merebut medali emas bagi Indonesia pada Minggu (19/8/2018).