JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Perhubungan akan menyerahkan tiga bandara kepada PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Ketiga bandara itu adalah Bandara Radin Inten II-Lampung, Bandara Fatmawati Soekarno-Bungkulu, dan Bandara Sentani-Jayapura. Serah terima diperkirakan akan dilakukan akhir bulan ini.
"Ketiga bandara ini akan segera kami serahkan karena memang prospeknya sangat bagus. Lagi pula dengan diserahkannya ketiga bandara ini, kami bisa membangun bandara-bandara lain," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Menurut Budi Karya, setiap tahun ketiga bandara tersebut masing-masing mendapatkan anggaran Rp 90 miliar untuk belanja modal dan belanja operasional. Selain mendapat anggaran dari APBN, ketiganya juga mendapatkan penghasilan dari retribusi atau pendapatan lainnya.
"Mulai tahun 2019, anggaran dari APBN akan kami hentikan dan anggarannya kami alihkan untuk pembangunan lapangan udara yang kondisinya masih belum bagus," ujar Budi Karya.
Lapangan udara yang kondisinya dinilai belum bagus antara lain Lapangan Udara Cikembar-Sukabumi, Lapangan Udara Pekon Serai-Lampung, dan Lapangan Udara Long Apung-Kalimantan Utara. Target yang akan dicapai adalah lapangan udara ini bisa didarati oleh pesawat jenis ATR.
Sebenarnya ada 15 bandara yang akan diserahkan Kemenhub kepada operator bandara sejak tahun ini hingga tahun 2024. Tujuannya untuk mempercepat konektivitas. Namun untuk ketiga bandara di atas serah terimanya dipercepat karena APBN yang dipakai dinilai cukup besar.
"Nantinya AP I dan AP II boleh mengajak badan usaha lain atau swasta untuk bersama-sama mengelola bandara-bandara ini. Namun, ketentuannya AP I dan AP II tetap pemegang saham mayoritas," tambah Budi Karya.
Ke-15 bandara yang akan diserahkan ke Angkasa Pura i adalah Bandara Sentani-Jayapura, Bandara Komodo-Labuan Bajo, Bandara Juwata-Tarakan, Bandara Mutiara Sis Al Jufri-Palu, Bandara Syukuran Aminuddin Amir-Banggai, Bandara Frans Seda-Maumere, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin-Bima, dan Bandara Samarinda Baru.
Sementara itu, tujuh bandara yang akan diserahkan kepada Angkasa Pura II adalah Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Bandara Radin Inten II-Lampung, Bandara Hanandjuddin-Belitung, Bandara Ferdinand Lumban Tobing-Sibolga, Bandara Fatmawati Soekarno-Bengkulu, Bandara Binaka-Nias, dan Bandara Wirasaba-Tasikmalaya.
Menurut Sekretaris Perusahaan AP I, Handy Heryudhityawan, AP I siap serah terima Bandara Sentani. "Sebenarnya saat ini AP I sedang membahas untuk pembangunan Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Banggai. Tetapi kalau pemerintah memang ingin kami segera mengelola Sentani, kami akan senang sekali," kata Handy.
Dikatakan dia, Bandara Sentani mempunyai potensi yang sangat besar. "Trafik di Sentani sangat ramai, baik untuk penumpang maupun logistik. Hampir semua pergerakan di Papua, melalui Sentani," kata Handy.
Sementara VP Of Corporate Communication AP II, Yado Yarismano mengatakan, AP II siap menerima dan mengembangkan Bandara Radin Inten II dan Bandara Fatmawati Soekarno.