Lindswell Tak Ingin Ulangi Kisah Guangzhou dan Incheon
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lindswell Kwok, salah satu atlet wushu putri andalan Indonesia yang diharapkan bakal meraih medali emas, tidak ingin mengulangi kisah dua Asian Games sebelumnya.
Hingga usai hari pertama cabang wushu Asian Games 2018 yang digelar di Hall B3 JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (19/8/2018) siang, nama Lindswell masih tetap memimpin dengan skor 9,75 setelah menyelesaikan jurus taijiquan. Dengan demikian, peluang untuk meraih medali emas Asian Games sudah semakin besar.
Hal yang sama juga terjadi di Asian Games 2010. ”Waktu itu pagi harinya saya sudah memimpin. Tetapi, pada siang harinya ketika membawakan taijijian sempat goyang, makanya tidak bisa meraih medali emas,” katanya pada saat menunggu kembali ke Perkampungan Atlet.
Memang tidak hanya Lindswell yang menyesali hal tersebut. Supandi Kusuma, Ketua Umum Pengurus Besar Wishu Indonesia, yang ikut menyaksikan saat itu mengisahkan bahwa Rita Subowo, Ketua KONI saat itu, menangis karena kegagalan Lindswell meraih medali emas pada 2010.
”Tentu saya tidak ingin mengulangi kejadian itu. Makanya, saya akan berusaha turun sebaiknya agar bisa mempersembahkan medali emas,” harap Lindswell.
Sedikit berbeda dengan Asian Games 2014 di Incheon, di mana pada hari pertama, ketika dimainkan taijijian, Lindswell dengan poin 9,68, memang tertinggal 0,07 dari Yu Mengmeng, dari China yang mendapat nilai 9,75.
Begitu pula pada hari keduanya, Lindswell yang hanya mendapat 9,67 angka kembali harus kalah 0,06 poin dari Mengmeng yang mendapat 9,75 lagi. Itu sebabnya lagi-lagi Lindswell hanya bisa meraih medali perak.
Kepada Kompas, Lindswell menyebutkan, dirinya percaya bahwa memang medali emas Asian Games 2018 ini akan menjadi miliknya, maka hal tersebut akan digapainya.
”Saya hanya akan berusaha untuk menjalankan taijijian dengan baik untuk memperoleh nilai terbaik, besok (Senin, 20/8),” katanya disampingi pelatih asal China.
Sekalipun, tambah Lindswell, sebenarnya kedua lutut saya masih dalam keadaan cedera. ”Tetapi saya tidak mau menggunakan ethyl karena nanti terbiasa. Jadi biar lebih baik tetap tampil dengan sedikit menahan rasa sakit saja,” ungkapnya.
Novita, pelatih kepala wushu Asian Games 2018 Indonesia, membenarkan bahwa saat ini ada beberapa atletnya yang mengalami cedera. ”Cedera paling parah itu dialami Juwita Niza Wasni dan Harris Horatius yang baru akan bermain Senin (20/8/2018) besok,” katanya.