Hari Minggu ini. sekitar 221.000 anggota jemaah calon haji asal Indonesia bersama jemaah dari negara lain bergerak menuju Arafah untuk menunaikan wukuf sebagai rukun haji.
MEKKAH, KOMPAS — Hari Minggu (19/8/2018), sekitar 3 juta jemaah calon haji dari berbagai penjuru dunia, termasuk 221.000 jemaah asal Indonesia, bergerak dari Mekah ke Arafah. Mereka akan menjalani puncak haji atau wukuf pada Senin (20/8).
Pemerintah menyiapkan skema pemberangkatan dalam tiga gelombang dari pagi hingga tengah malam.
“Wukuf adalah rukun haji. Semua jemaah harus dipastikan berkumpul di Arafah pada hari Minggu, termasuk jemaah yang dirawat karena sakit,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (18/8).
Panitia Penyelenggaara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melalui perangkatnya hingga 11 sektor pemondokan jemaah menyosialisakan jadwal/mekanisme pengangkutan jemaah. Pengangkutan dibagi tiga tahap, yakni pukul 07.00-12.00, 12.00-16.00, dan 16.00-24.00 Waktu Arab Saudi.
Setiap maktab akan dialokasikan 21 unit bus masing-masing berkapasitas 144 orang. Jemaah Indonesia dilayani oleh 70 maktab (lembaga). Setiap maktab rata-rata mencakup 3.000 anggota jemaah. “Bus-bus tersebut akan bolak-balik Mekkah-Arafah hingga seluruh jemaah terangkut dari hotel di Mekkah menuju tenda-tenda di Arafah,” kata Subhan Cholid, Kepala Bidang Transportasi PPIH.
Safari wukuf
Terhadap jemaah yang sakit, Klinik Kesehatan Haji dan PPIH menyiapkan perlakuan yang menjamin jemaah dapat berangkat dari Mekkah ke Arafah. Salah satunya adalah safari wukuf, yakni mengangkut jemaah dengan kendaraan yang dilengkapi alat penopang kesehatan, seperti alat bantu pernapasan cairan infus, dan sebagainya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka menyebutkan sejumlah kriteria safari wukuf. Kriteria tersebut adalah kesadaran baik, transportable (bisa dipindah tanpa merusak anatomi/fungsi organ tubuh), tidak infektius (menular), saturasi oksigen di atas 90 persen (pernapasan baik), serta tidak dalam krisis hipertensi.
Kepala Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Mekkah, Nirwan pihaknya saat ini sedang merawat 185 orang jemaah. Adapun yang dirawat di sejumlah rumah sakit Arab Saudi 177 orang. “Sedang dievalusi pasien mana saja yang kemungkinan harus disafariwukufkan,” kata Nirwan.
Kemenkes menyiagakan lebih dari 300 tenaga kesehatan dari berbagai keahlian. Namun tetap diingatkan bahwa yang utama adalah kesiapan masing-masing jemaah sendiri.
Koordinator Tim Gerak Cepat Kemenkes Jerry N Pattimura mengingatkan, dengan cuaca panas mendekati 50 derajat Celsius, jemaah antara lain diingatkan untuk menggunakan alat pelindung diri, seperti payung, semprotan air, kacamata gelap, dan alas kaki yang nyaman. Adapun untuk jemaah yang mengidap penyakit menahun seperti kencing manis atau darah tinggi, hendaknya membawa obat-obatan pribadi.
“Sering minum air putih, meski tidak merasa haus. Air penting bagi tubuh agar tidak dehidrasi,” kata Jerry.