JAKARTA, KOMPAS — Atlet taekwondo poomsae Indonesia, Defia Rosmaniar, meraih emas perdana bagi tim Merah Putih melalui nomor perseorangan putri. Pada final, Defia mengalahkan atlet Iran, Marjan Salahshouri, dengan skor yang telak. Defia meraih nilai 8,690 dan unggul lebih dari 0,2 poin atas Salahshouri yang mengumpulkan nilai 8,470.
”Saya gembira dapat meraih medali emas pertama bagi Indonesia. Medali emas ini saya persembahkan bagi almarhum ayah, ibu, para pelatih, dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Defia.
Tanda-tanda juara sudah didapat Defia sejak semifinal. Pada babak 4 besar itu, Defia menghadapi atlet Korea Selatan, Yun Jihye. Pada peragaan jurus yang pertama, Defia sempat tertinggal dari Yun dengan skor 8,440 berbanding 8,500.
Namun, Defia enggan menyerah. Dukungan ribuan pendukung dari Indonesia membuat hatinya berkobar.
Pada jurus kedua, Defia tampil luar biasa dan nyaris tanpa kesalahan. Keseimbangannya mantap dan tenaga dalam setiap pukulan dan tendangannya sangat keras.
Sebaliknya, Yun justru sering kehilangan waktu saat memperagakan gerak keseimbangan. Beberapa kali kakinya juga agak bergetar saat harus berdiri satu kaki. Di jurus kedua, Defia diganjar nilai 8,600 sehingga nilai totalnya 8,520. Yun hanya mendapat nilai 8,300 pada jurus kedua dan mendapat nilai total 8,400.
Kepercayaan diri Defia meningkat saat final. Ia langsung memimpin pada jurus pertama dengan mengumpulkan nilai 8,620 dan Salahshouri mendapat 8,580. Pada jurus kedua, Defia semakin sempurna dalam memperagakan jurus dan mendapat nilai 8,760 sehingga nilai totalnya 8,690. Salahshouri justru melakukan beberapa kesalahan dengan kaki yang gemetar dan posisi jatuh yang tidak sempurna setelah melompat. Ia mendapat nilai 8,360 pada jurus kedua sehingga nilai totalnya hanya 8,470.