Panjat Pinang di Atas Kalimalang, Warga Diajak Jaga Kebersihan Sungai
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga tepi Sungai Kalimalang di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengadakan lomba panjat pinang di atas Sungai Kalimalang, Jumat (17/8/2018). Kegiatan ini dijadikan sebagai kampanye untuk mengajak warga menjaga kebersihan sungai.
Sekretaris RW 004, Cipinang Melayu, Eko Ariyanto mengatakan, Kalimalang merupakan ikon masyarakat Cipinang Melayu. Lomba unik ini diadakan setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam lomba yang ditonton banyak orang ini, masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan sungai.
”Kalau kali banyak sampah, pasti tidak nyaman dipakai untuk lomba,” kata Eko.
Panitia sengaja memodifikasi lomba panjat pinang di Sungai Kalimalang. Pohon pinang sepanjang 8 meter dibaringkan di atas sungai, tidak dibuat berdiri tegak. Batang pohon pinang itu dilumuri oli. Salah satu ujung pohon pinang digantungkan berbagai macam hadiah, seperti setrika, penanak nasi, kaus, dan sandal.
Salah satu peserta, Alif (27), mengatakan, hal paling sulit dalam perlombaan ini adalah menjaga keseimbangan. Tubuh peserta harus tetap terjaga seimbang ketika berjalan di atas batang pohon pinang.
”Olinya licin. Jaga keseimbangan jadi susah. Jadinya basah begini karena tercebur berkali-kali,” ujarnya terkekeh-kekeh.
Olinya licin. Jaga keseimbangan jadi susah. Jadinya basah begini karena tercebur berkali-kali.
Ratusan warga antusias menonton perlombaan ini. Mereka memadati tepi sungai yang dijadikan arena lomba. Mereka turut berteriak dan tertawa ketika melihat aksi lucu peserta panjat pinang ini. Mereka menonton bersama anak-anak dan anggota keluarga lain.
Hal ini juga menguntungkan pedagang. Pedagang memanfaatkan momen ini untuk berjualan di sekitar arena lomba. Dari pantauan Kompas, para pedagang sibuk melayani pembeli. Sebagian penonton menikmati aneka jajanan sambil menonton lomba unik ini.
Camat Kecamatan Makasar Muhammad Efiscal mengatakan, momen berkumpul masyarakat ini diharapkan mengurangi angka tawuran di Jakarta Timur. Perlombaan ini diharapkan bisa mempererat kekeluargaan masyarakat Kecamatan Makasar sehingga bisa melakukan kegiatan positif di hari selanjutnya.
”Kita harus komitmen untuk menghilangkan tawuran. Semoga acara ini semakin besar dari tahun ke tahun,” kata Efiscal. (SUCIPTO)