Akhir Pekan Ini, Buka-Tutup Jalur Puncak secara Opsional
Oleh
Ratih P Sudarsono
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Satuan Lalu Lintas Polres Bogor memperkirakan akan ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk dan melintas jalur Puncak. Ini akibat libur panjang akhir pekan dan mendekatinya waktu pertandingan paralayang Asian Games di Puncak. Meski demikian, polisi sudah mengantisipasi kepadatan kendaraan ini sehingga perjalanan masyarakat dan atlet dapat sama-sama lancar.
”Hari ini saja (Jumat, 17 Agustus), berdasarkan pemantauan kami, terjadi peningkatan arus ke atas (Puncak), yang kami perkiraan keberangkatan warga yang akan long weekend,” kata Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satlantas Polres Bogor Inspektur Satu Vino Lestari, Jumat (17/8/2018) siang, di Pusat Pengaturan Lalu Lintas Satlantas Polres Bogor di Gadog, Ciawi.
Sepanjang siang kemarin, di depan layar monitor pemantau 16 titik situasi lalu lintas mulai dari Gerbang Tol Ciawi hingga Masjid At’taun Cisarua, Vino mengoordinasikan kerja anggotanya di lapangan dengan bantuan radio panggil (handy talkie/HT). Langkah itu dilakukan dalam rangka mencairkan kepadatan arus lalu lintas.
Dari layar monitor, terpantau simpul tersendatnya arus lalu lintas yang terlihat di persimpangan Megamendung sebagai buntut antrean kendaraan di dalam Tol Jagorawi setelah Gerbang Tol Ciawi. Sementara dari simpang itu ke arah Puncak terlihat lancar.
Mulai Minggu (19/8/2018), lanjut Vino, kepolisian memprediksi peningkatan arus lalu lintas berkaitan kegiatan masyarakat ataupun kontingen-kontingen dari negara atlet peserta yang ingin menonton pertandingan atau mendukung atletnya berlaga.
Menurut Vino, pada 17-18 Agustus, atlet-atlet yang bertanding mulai masuk ke penginapan-penginapannya di Cisarua. Sehari kemudian, Minggu, atlet akan berlatih atau melihat kondisi lapangan pertandingan di Pasir Sumbul (Cianjur) untuk nomor cross country dan di Bukit Paralayang Gunung Mas (Bogor) untuk nomor ketepatan waktu dan landing.
”Jadi, prediksi kami, besok (Sabtu), juga masih terjadi peningkatan arus kendaraan. Tindakan yang akan kami ambil, seperti biasa, buka-tutup arus atau one way dengan situasional untuk waktunya. Jadi, kami akan sesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Bisa kami perbanyak waktu arus yang ke atas atau sebaliknya,” tutur Vino.
Utamakan atlet
Ditanya kemungkinan akan mendahului rombongan atlet melintas, Vino mengatakan, pada prinsipnya, rekayasa lalu lintasnya seperti biasa mendahulukan yang ke atas pada pagi hari dan mendahulukan yang ke bawah pada sore hari.
Untuk pergerakan rombongan atlet, kepolisian sudah berkoordinasi dengan Inasgoc. Kepolisian akan membantu sebaik-baiknya pergerakan atlet ke arena pertandingan.
Menurut Vino, berdasarkan informasi yang didapatnya, aktivitas pergerakan rombongan atlet pada pagi hari menuju arena pertandingan dan sore hari selesai kembali ke penginapan. Jadi, sesuai dengan situasi umumnya rekayasa arus jalur Puncak.
Secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama menambahkan, Polres Bogor dan masyarakat Puncak siap menyukseskan pelaksanaan Asian Games di Puncak. Ada 17 negara yang atletnya akan bertanding di cabang paralayang.
Menurut Hasby, pihaknya akan mengawal pergerakan atlet, bukan suporter atau penonton dari negara atlet. Untuk penonton atau suporter, tidak diperkenankan menonton atau masuk ke tempat take off.
Penonton hanya boleh melihat pertandingan di areal landing yang berlokasi di Gunung Mas. Di situ, ada tempat penonton yang diatur Inasgoc. Penonton juga harus membeli tiket masuk.
”Kendaraan penonton disediakan areal parkir calon rest area Puncak, di kanan jalan arah ke Argowista Gunung Mas, atau seberang jalan masuk lokasi landing, sebelum pintu masuk argowisata itu. Areal parkir hanya menampung 40 mobil, yang juga diutamakan untuk kendaraan atlet atau panitia,” lanjut Hasby.
Jika sudah penuh, kendaraan penonton akan diarahkan untuk parkir di kawasan Argowisata Gunung Mas. ”Sebab, tidak boleh ada kendaraan yang parkir di bahu jalan di Puncak. Harus steril. Lagi pula, nonton pertandingan paralayang bisa di titik mana saja karena dari segala tempat di Puncak bisa melihat atlet dengan pesawatnya melayang di udara,” tutur Hasby.