MANADO, KOMPAS – Sebanyak 45 penumpang dan awak KMP Bandeng, feri yang tenggelam dalam pelayaran Tobelo-Bitung pada Rabu (15/8/2018) sore, berhasil diselamatkan oleh tim Search and Rescue. Namun, lima orang lainnya, termasuk nakhoda kapal, masih dalam pencarian.
Nakhoda KMP Bandeng, Alfred Rahasia (56), beserta tiga anak buah kapal (ABK) serta seorang penumpang, hingga Kamis (16/8) siang masih dicari oleh regu penolong. Ketiga ABK itu adalah mualim Aspar (27), jurumudi Supardi (30), dan mandor kapal Fanny (30). Adapun seorang penumpang yang masih dicari belum diketahui identitasnya.
Berdasarkan kesaksian penumpang, nakhoda Alfred masih berada di atas dek kapal saat kapal itu tenggelam di perairan Loloda, Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu sore.
Iksan Nor dari Humas Badan SAR Nasional Ternate, saat dihubungi dari Manado, Kamis (16/8) siang, mengatakan, regu penolong berhasil mengevakuasi total 45 orang penumpang dan anak buah kapal pada Kamis dinihari.
“Cukup banyak korban yang kami tolong, bahkan ada anak kecil. Mereka sudah terapung di laut selama 12 jam. Nakhoda dan ABK masih dicari,” katanya. Saat ini, para korban selamat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ternate, sebagian dalam kondisi lemas.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kompas, KMP Bandeng mengangkut 29 penumpang dan 21 awak, termasuk nakhoda dan tiga kadet muda yang mengikuti pelatihan di kapal tersebut.
Erwin Mahasari, petugas kantin KMP Bandeng, mengatakan, kapal tenggelam setelah dihantam ombak di perairan Loloda. Saat itu, kapal telah berlayar selama 12 jam dari Tobelo, Maluku Utara, menuju Bitung, Sulawesi Utara. “Kami berangkat dari Tobelo, Selasa (14/8), sekitar pukul 23.00 WIT,” katanya.
Lamusu (18), kadet yang ikut pelatihan di kapal itu, melihat nakhoda Alfred masih berada di dek kapal saat para penumpang dan ABK berloncatan ke laut menyelamatkan diri.
Menurut Iksan, pihak SAR menerima informasi KMP Bandeng tenggelam sekitar pukul 17.00 dari seorang penumpang melalui telepon genggam. Lokasinya dekat Pulau Ibu dan Pulau Doi, Maluku Utara. Regu penolong pun diberangkatkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Proses evakuasi berlangsung dramatis pada malam hari. Pihak SAR berhasil menyelamatkan 28 orang penumpang dan ABK yang terapung di laut, sedangkan 17 orang lainnya telah terlebih dulu diselamatkan oleh nelayan. Semua korban yang ditolong nelayan itu langsung dievakuasi ke kapal SAR.
“Kami saat itu sedang mencari KM Kairos, yang juga hilang, langsung bergerak ke lokasi tenggelamnya KMP Bandeng. Tiba di lokasi sekitar pukul 24.00 dan langsung melakukan pencarian,” kata Iksan.