JAKARTA, KOMPAS - SMAN 30 dan SMA DON BOSCO 2 harus meliburkan sekolah akibat dari kebijakan sekolah terdampak rute perjalanan atlet Asian Games 2018. Proses belajar mengajar pun dilakukan di rumah. Namun, Asian Games menjadi kesempatan sekolah untuk memberikan pengalaman berharga bagi murid-murid mereka.
SMAN 30 yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berada di rute 5 perjalanan atlet Asian Games dari wisma atlet menuju menuju Velodrome.
Lintasan yang akan dilalui atlet Asian Games ini menyebabkan 29 sekolah termasuk SMAN 30 harus meliburkan sekolah agar rute 5 makin lancar.
Terkait kebijakan tersebut, Kepala Sekolah SMAN 30 Dwi Arsono mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan adalah kepentingan nasional. Asian Games 2018 merupakan kesempatan langka untuk Indonesia. Kelancaran event multi akbar akan membawa nama baik bangsa Indonesia.
Dwi Arsono memastikan kebijakan yang akan dilaksanakan pada 20-31 Agustus tidak akan mengurangi dan mengganggu proses belajar mengajar. Ia mengatakan, kebijakan tersebut tidak mengurangi efektivitas waktu belajar karena dalam satu semester batas minimal adalah 14 minggu. Selain itu, pihak sekolah sudah menyiapkan sistem belajar yang akan diterapkan selama kebijakan berlangsung
"Kami sudah merancang sistem belajar yaitu penugasan baik individual dan kelompok. Tugas itu mengacu pada materi dan kompetensi dasar yang akan digunakan pada saat libur nanti," kata Dwi Arsono, Kamis (9/8/2018).
Jenis penugasan seperti mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), resensi, dan mengerjakan soal-soal dari guru. Media untuk mendukung proses belajar mengajar melalui sistem online seperti email dan media belajar berbasis digital, Quipper. Ini adalah program teknologi yang dikembangkan pertama kali di Inggris dan sudah dipakai di Indonesia khususnya SMAN 30.
Dwi Arsono mengatakan, penggunaan aplikasi belajar online seperti itu bisa membuat guru dan murid saling berinteraksi di luar kelas.
"Jadi tidak ada jam kosong, murid tetap belajar di rumah dengan tugas-tugas yang kita berikan," lanjutnya.
Untuk mendukung proses belajar mengajar di rumah, orang tua murid diberikan sosialisasi terkait kebijakan dari Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bentuk penugasan yang diberikan sekolah ke murid. Dengan demikian, orang tua bisa ikut mengawasi proses belajar mengajar anak di rumah.
Dwi Arsono mengatakan, meski tidak datang ke sekolah anak-anak tetap harus belajar. Ada kerjasama yang terjalin antara pihak sekolah, orang tua, dan anak-anak.
Memberi pengalaman
Asian Games menjadi kesempatan berharga bagi SMA 30 untuk ikut langsung memeriahkan ajang olahraga se-Asia dengan terlibat langsung pada acara kirab obor. Selain itu, Asian Games akan diintegrasikan dengan mata pelajaran seperti PKN dan Bahasa Indonesia.
"Bagaimana nanti anak-anam melihat sikap sportif dan kerjasama para atlet. Selain itu, mereka juga akan mengamati pemberitaan yang dikemas menjadi bahan proses belajar mengajar. Ada juga lomba poster Asian Games, ini untuk mengali kreatifitas anak-anak," kata Dwi Arsono.
Begitu pula dengan SMA DON BOSCO 2 Pulomas yang terkena dampak kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar. Kepala Sekolah SMA DON BOSCO 2 Asri Indah Nursanti mengatakan, Pesta Asian Games adalah momen langka untuk Indonesia sebagai tuan rumah. Kepentingan negara harus dinomorsatukan dan momen ini akan dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak.
Asri mengatakan, tugas-tugas akan terkait dengan Asian Games. Seperti mata pelajaran fotografi, ilustrasi, seni rupa, PKN. Dari tugas yang diberikan murid akan mendapatkan pengalaman dari kemeriahan Asian Games.
"Anak-anak akan meliput kemeriahan Asian Games, seperti sejarah asian games, sejarah stadiun Gelora Bung Karno dan semua yang terkait dengan Asian Games. Jadi anak juga diarahkan untuk studi pustaka. Proses belajar kita elaborasi, jadi anak-anak akan ikut berpartisipasi tanpa kehilangan hak waktu dan belajarnya," katanya.
Tidak hanya itu saja, SMA DON BOSCO 2 Pulo Mas juga akan ikut langsung memeriahkan dan berpartisipasi Asian Games dengan mengirim delegasi 80 (kelas 1 dan 2) ke ciracas. (Aguido Adri)