LOS ANGELES, KAMIS — Pemerintah Amerika Serikat meninjau peralatan peringatan bencana mereka setelah dalam beberapa peristiwa terjadi kematian fatal dan kesalahan alarm.
”Untuk semua keperluan praktis, kita tidak mempunyai sistem peringatan nasional,” kata Dennis Mileti, profesor emiritus pada University of Colorado di Boulder, Kamis (9/8/2018). Mileti yang dikenal sebagai ahli mitigasi bencana menjadi salah satu anggota Dinas Manajemen Darurat Federal (FEMA) yang pada musim panas ini bersidang untuk mengembangkan sistem peringatan publik dan kewaspadaan publik.
Perubahan sistem ini juga mencakup kewaspadaan terhadap bahaya rudal balistik. Saat ini, warga yang tertimpa bencana alam secara khusus mendapat peringatan dari dinas lokal dan negara bagian dengan platform serta sistem yang berbeda.
Bahkan, kata Mileti, sistem yang ada sekarang kadang dikendalikan oleh pekerja paruh waktu. Contohnya di California, peringatan dikeluarkan oleh county atau pemerintah lokal dan kadang pekerjaan itu dilakukan pihak luar. ”Anda tak akan mendapatkan banyak peringatan yang memadai ketika itu mana dipekerjakan para amatir yang tak terlatih,” kata Mileti.
Kebakaran besar akhir-akhir ini menimpa sejumlah wilayah. Di California, bulan lalu, dua anak dan nenek buyut mereka tewas dalam kebakaran besar. Keluarga mereka mengaku tidak mengetahui datangnya api.
Isu kesalahan manusia adalah masalah pelik lainnya.
Tahun lalu, bahkan di Sonoma, California, petugas gagal memperhitungkan kecepatan api, mengakibatkan 17 orang tewas.
Januari lalu, di Hawaii ribuan orang dilanda kepanikan akibat kekeliruan alarm peringatan bahaya serangan rudal balistik. Hal serupa terjadi di California utara. Sekitar 10.000 orang yang sebenarnya tidak terancam bahaya diungsikan akibat seseorang keliru menekan tombol.
Segala upaya
Khusus kebakaran di California, pemerintah mengerahkan segala daya untuk menanggulangi kebakaran hebat yang berlangsung lebih dari dua pekan. Hari Kamis lalu, api sudah bisa diredakan, tetapi pihak pemadam tidak bisa memperkirakan apakah sampai September, api benar- benar bisa dikuasai. Kebakaran sudah menyebar menghabiskan lahan seluas 1.217 kilometer persegi.
Tak kurang dari 14.000 orang dikerahkan, termasuk para narapidana yang sudah dilatih dan juga petugas pemadam bantuan dari 17 negara bagian. Total petugas pemadam pegawai tetap 5.300 orang, ditambah dengan petugas sewaan sebanyak 1.700 orang. Narapidana yang dimanfaatkan juga banyak didatangkan dari luar California.
Khusus pemanfaatan tenaga napi, jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai 1.916 orang. Mereka adalah napi yang masuk kategori tak harus diawasi ketat dan sudah mendapat pelatihan pemadam kebakaran. Pemerintah negara bagian membayar napi 1 dollar AS per jam atau 2 dollar AS per hari jika sedang tidak bertugas.
Di lapangan, mereka dibantu dengan berbagai kendaraan dan peralatan, yang juga dalam jumlah yang besar. Sebanyak 1.000 mobil pemadam kebakaran dikirimkan ke daerah api, dibantu dengan 59 buldoser, 22 kendaraan tangki air, 17 pesawat terbang, 12 helikopter, dan 11 dapur berjalan. (AP/REUTERS)