Ekspedisi Papua Terang di Paniai Dihentikan Sementara
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Ekspedisi Papua Terang untuk mendata dan memasang instalasi listrik di daerah pedalaman Kabupaten Paniai, Papua, untuk sementara waktu dihentikan. Hal itu menyusul penyerangan terhadap rombongan tim ekspedisi pada Senin (6/8/2018) oleh kelompok separatis bersenjata di Distrik Wegemuga yang menyebabkan lima anggota TNI terluka.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Muhammad Aidi, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (7/8/2018), mengatakan, pihaknya masih mengevaluasi prosedur pengamanan ekspedisi demi mencegah terulangnya insiden seperti yang terjadi pada Senin tersebut.
”Kami akan merencanakan kembali jumlah anggota pengamanan yang diterjunkan untuk mengawal kegiatan pendataan potensi kelistrikan di setiap kampung di Paniai,” kata Aidi.
Ekspedisi Papua Terang menerjunkan 165 mahasiswa ke 415 desa di Papua dan Papua Barat selama dua bulan. Kegiatan telah berjalan sejak 30 Juli lalu. Para mahasiswa membantu PLN dalam survei demografi dan potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk energi listrik di setiap desa.
Terkait senjata anggota TNI yang sempat dirampas dalam insiden tersebut, Aidi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kembali keempat pucuk senjata itu. Hal ini berdasarkan hasil negosiasi antara tokoh masyarakat setempat dan kelompok separatis bersenjata itu.
”Empat pucuk senjata ini terdiri dari tiga pucuk senjata laras panjang dan satu senjata laras pendek. Kami mendapatkan kembali senjata ini di Enarotali, ibu kota Paniai, pada Selasa pukul 02.30 WIT,” kata Aidi.
Kepala Distrik Wegemuga Deki Gobay, mewakili masyarakat setempat, menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang menimpa tim Ekspedisi Papua Terang. ”Kami sebagai perwakilan pemerintah daerah menginginkan masuknya layanan listrik di setiap kampung. Karena itu, kami akan berupaya melindungi tim dari aksi kelompok yang ingin menghambat pembangunan di Paniai,” katanya.
Puncak Jaya
Di Puncak Jaya, dua mobil patroli Polres Puncak Jaya ditembaki lima anggota kelompok kriminal bersenjata saat melintas di Distrik Irimuli, Selasa pukul 12.30. Tak ada korban dalam insiden ini.
”Sebanyak 18 personel yang menumpangi dua mobil ini dalam kondisi baik. Mereka diserang dalam perjalanan ke Distrik Ilu,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal.
Ia menuturkan, tembakan mengenai sejumlah ban dan bagian belakang kedua mobil tersebut. ”Diduga kelompok Pilia yang terlibat dalam aksi ini. Mereka berasal dari wilayah Lanny Jaya. Tim Satgas Polda Papua telah diterjunkan untuk membantu ke-18 personel itu ke Distrik Ilu,” ujar Ahmad.