Toyota Unjuk Teknologi Mobilitas Listrik Masa Depan
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Hampir di setiap pameran otomotif skala internasional Toyota semakin gencar menghadirkan berbagai tahapan perkembangan teknologi otomotif. Era mobil bertenaga listrik dipandang sebagai keniscayaan di tengah kesadaran dunia akan keterbatasan bahan bakar yang berasal dari fosil.
Pada penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, 2-12 Agustus, Toyota kembali menampilkan keunggulannya di bidang kendaraan elektrik. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, Toyota bukan hanya menghadirkan kendaraan yang masih berupa konsep, melainkan juga mobil yang sesungguhnya sudah beredar di pasar global.
Sementara model kendaraan yang sudah dipasarkan di pasar global adalah Toyota Prius PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) dan Toyota Mirai Fuel Cell EV. Teknologi-teknologi elektrifikasi kendaraan ini diyakini akan menjawab tantangan masa depan, yaitu mobilitas yang mampu menjamin tercapainya pembangunan berkelanjutan.
Toyota i-Series menjadi era baru dunia mobilitas global dan komitmen Toyota untuk senantiasa mengedepankan konsep pengembangan kendaraan yang tidak sebatas sarana transportasi. Lebih dari itu, Toyota memberikan pula kebebasan dan kegembiraan kepada pemiliknya.
Concept-i adalah kendaraan roda empat yang dirancang untuk bisa mengerti penggunanya dan secara otomatis merespons dan mengarahkan penggunanya. Eksterior dirancang dalam dimensi panjang 4.150 mm, lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.475 mm. Kapasitas empat orang dengan wheel base 2.700 mm. Roda penggerak menggunakan mode EV dengan rentang jelajah mencapai 300 kilometer.
Sementara Toyota Concept i-Ride diperuntukkan bagi mereka yang memerlukan kebutuhan khusus dengan dimensi yang lebih kompak. Toyota Concept i-Ride dipersiapkan untuk kendaraan perkotaan dengan kapasitas untuk dua orang, dengan dimensi panjang 2.500 mm, lebar 1.300 mm, dan tinggi 1.500 mm. Daya jelajahnya mencapai sekitar 100 kilometer.
Untuk jalan santai, Toyota Concept i-Walk merupakan kendaraan yang dirancang untuk perseorangan (personal mobility) dengan rentang jelajah 10-20 kilometer.
Vice President PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto mengatakan, ”Toyota dalam menghadirkan special exhibits ini ingin mengajak masyarakat untuk optimistis menghadapi tantangan masa depan seiring semakin menguatnya tuntutan untuk menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam.”
Dalam catatan Toyota, sejak 2015, Toyota Global telah memperkenalkan program rencana jangka panjang dalam meningkatkan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan melalui Toyota Environmental Challenge 2050.
Melalui program ini, Toyota telah merancang berbagai rencana untuk menghadapi beberapa masalah lingkungan hidup saat ini, yaitu perubahan iklim, ancaman kekurangan air, penipisan cadangan sumber daya alam, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kurangi dampak negatif
Sebagai pelaku otomotif, Toyota sadar untuk tidak hanya mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan hidup, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
Mobil Prius PHEV yang bertengger di sudut booth Toyota, misalnya, menjadi salah satu teknologi kendaraan ramah lingkungan yang dihadirkan Toyota di pasar global. Prius dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih luas kepada mereka yang menginginkan mobil hybrid dengan jangkauan jelajah EV mode yang lebih jauh. Tingkat kenyamanan diklaim dirancang lebih tinggi.
Prius PHEV mempunyai jangkauan mencapai 68,2 kilometer dengan tingkat efisiensi yang baik karena didukung oleh penggunaan material yang ringan, seperti carbon fiber-reinforced plastic (CFRP) pada pintu bagasi belakang. Di samping mempunyai rentang jelajah yang jauh, Prius PHEV mampu mencapai kecepatan maksimal 135 kilometer per jam. Pengisian baterai pun tersedia mode cepat dengan waktu 20 menit untuk mencapai kapasitas baterai 80 persen.
Sementara, Toyota Mirai FCEV dapat memberikan wawasan tentang teknologi kendaraan yang bebas emisi CO2 (zero emission). Mirai yang menggunakan teknologi sel bahan bakar (fuel cell) sama sekali tidak mengeluarkan emisi CO2. Hanya uap air. Udara pun dapat menjadi lebih bersih. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, mobil ini sudah terjual sekitar 6.500 unit. Saat ini, selain di Jepang, Toyota Mirai telah dipasarkan di 10 negara lain, termasuk Inggris, Denmark, Perancis, dan Belanda.
”Toyota senantiasa percaya selalu ada peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama pelanggan dalam semangat Beyond Product, Beyond Techology dan Beyond Service, termasuk kebijakan elektrifikasi industri otomotif yang tengah dicanangkan Pemerintah Indonesia melalui pengembangan mobil listrik. Melalui kehadiran kendaraan special exhibits ini, kami ingin menginformasikan sekaligus memberikan wawasan kepada masyarakat tentang kendaraan elektrifikasi yang akan menjadi sarana transportasi untuk mendukung mobilitas masyarakat di masa depan yang ramah lingkungan,” kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto.
Potensi pasar mobil elektrifikasi di Indonesia, kata Soerjo, sangat besar, terutama untuk kendaraan hybrid. Langkah Kementerian Perindustrian yang tengah menyiapkan kebijakan untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik diharapkan akan makin memperluas pasar jenis kendaraan ini di Indonesia.
”Kami optimistis kebijakan pemerintah nanti mampu memberikan iklim yang lebih kondusif bagi pengembangan industri dan pasar mobil elektrifikasi, termasuk untuk jenis kendaraan hybrid. Kebijakan tersebut diharapkan bisa memberikan insentif kepada konsumen dan produsen agar kehadiran kendaraan elektrik bisa lebih mendorong dinamika pasar. Tujuan TAM menghadirkan lima kendaraan elektrifikasi dalam GIIAS kali ini juga tidak terlepas dari langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk menyosialisasikan kendaraan masa depan ini kepada masyarakat,” kata Soerjopranoto.