Tiang Tol Wiyoto Wiyono Bakal Dihias Seniman Mural
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menyambut Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, perusahaan infrastruktur jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, akan menghias tiang-tiang tol penyangga Jalan Tol Wiyoto Wiyono. Sebanyak 73 tiang akan dilukis oleh pegiat mural se-Indonesia. Pembuatan mural ini dilakukan dengan menggandeng Cikini Art Stage untuk menyelenggarakan kompetisi mural.
Kompetisi yang bertajuk ”CMNP Mural Competition 2018” itu diselenggarakan secara nasional dan diikuti muralis terbaik dari sejumlah komunitas perupa di Indonesia. Di antara para peserta, ada beberapa artis atau seniman mural yang karyanya telah mendunia.
Direktur Utama CMNP Tito Sulistio mengatakan, karya-karya mural para peserta yang menghiasi tiang-tiang jalan layang tol itu diharapkan mampu menjadi spirit pelaksanaan Asian Games 2018, baik spirit atlet, masyarakat umum, maupun pemangku pesta olahraga terbesar di Asia ini.
”Tidak hanya sebatas itu, mural ini juga bisa menjadi prasasti dan artefak atas hajatan besar empat tahunan yang diikuti 45 negara se-Asia dan kelak akan selalu dikenang oleh generasi bangsa tercinta ini,” ujar Tito.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiyartanto sangat mengapresiasi peran serta CMNP yang turut serta menyukseskan Asian Games 2018.
”Penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan suatu momentum keberhasilan kita di mata dunia. Untuk itu, merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab kita bersama sebagai tuan rumah dalam menyukseskan penyelenggaraan Asian Games ini,” tutur Sugiyartanto.
Mural ini juga bisa menjadi prasasti dan artefak atas hajatan besar empat tahunan yang diikuti 45 negara se-Asia dan kelak akan selalu dikenang oleh generasi bangsa tercinta ini.
Dia juga sangat mengapresiasi pekerja seni dari seluruh Nusantara yang telah hadir dan ikut andil dalam momentum bersejarah ini. ”Semoga dengan momen ini rekan-rekan semua memiliki wadah dalam mengekspresikan kreativitas seni,” lanjutnya.
Kegiatan seni budaya yang diinisiasi para seniman yang tergabung dalam wadah Cikini Art Stage (CAS) ini sepenuhnya difasilitasi oleh PT CMNP.
”Kegiatan lomba mural ini merupakan ide awal kami dari para seniman dan alhamdulillah disambut baik serta difasilitasi oleh CMNP,” ujar Aidil Usman selaku Founder CAS di sela-sela penyeleksian karya para peserta yang mendaftar di meja Sekretariat CAS di Jalan Cikini No 73, Menteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan lomba mural itu akan dilaksanakan pada 4-7 Agustus 2018, yang sebelumnya dilakukan seleksi atas desain dan konsep gambar calon peserta melalui pendaftaran secara daring ataupun via e-mail. Penyeleksian konsep dan desain mural dilakukan secara transparan dan obyektif, yang melibatkan unsur CMNP dan CAS.
”Pada seleksi ini, kami akan memilih 73 muralis terbaik dari ratusan pendaftar dan poin utama yang menjadi penilaian ialah konsep harus sesuai tema, yakni ’Culture and Diversity Energy of Asia’,” ucap Aidil. Syaratnya, desain tidak boleh berbau SARA, fasis, dan kekerasan.
Sebanyak 73 kelompok peserta yang lolos seleksi akan mengaplikasikan konsep mereka pada tiang- tiang jalan layang tol sebagai media mural. Tiang-tiang jalan layang tol di bawah naungan operator CMNP itu berada di jalan by pass kawasan Rawamangun-Pulomas-Sunter.
Dalam pelaksanaan kompetisi itu, seluruh logistik dan peralatan disediakan panitia, baik cat (tujuh warna primer), kuas, roll, trigger, maupun scafolding. Peserta harus menyelesaikan karyanya dalam waktu empat hari, yang dimulai 4 Agustus 2018. Selasa, 7 Agustus, pukul 12.00 WIB merupakan batas waktu berakhirnya kompetisi.
Kemudian, setelah karya mural selesai dilukis pada 73 tiang tol, pada hari itu juga para dewan juri yang terdiri dari Hanafi (perupa), Bambang Asrini Widjanarko (kurator seni rupa), dan Seno Joko Suyono (wartawan senior seni budaya) akan memilih 3 karya terbaik utama, 1 karya terbaik harapan, dan 10 karya pilihan panitia serta berhak menerima piala dan piagam dari Kementerian PUPR.
Bambang Asrini Widjanarko mengatakan, kompetisi pembuatan seni mural ini merupakan pertemuan para seniman mural terbesar dan terbanyak di Asia Tenggara, lebih dari 200 seniman ambil bagian dalam ajang ini.
”Menilik jejak berita dalam jurnal seni rupa, kegiatan ini ternyata belum pernah digelar sebesar dan sebanyak ini di lingkup Asia Tenggara atau bahkan di Asia,” ucap Bambang.