Melepas Anak Panah, Melepas Kepenatan
Memanah menjadi olahraga yang makin populer belakangan ini. Ragam peminatnya makin luas, begitu pun lokasi memanah, tidak melulu di luar ruangan. Penggemarnya dapat menarik busur panah di dalam mal. Jleb, lepaslah penat di pikiran.
Adrenalin terpacu saat mata kanan saya memicing membidik sasaran bulat di jarak 5 meter. Sebelum melepas anak panah, saya tarik tali busur hingga menempel pipi. Sekelebat, anak panah melesat menuju sasaran. Ah, ternyata masih meleset. Sebelum berhasil mencapai di lingkaran target, saya tak mau berhenti mencoba.
Sensasi muncul saat saya memanah di Fun Archery D’Kandang Amazing Farm, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/8/2018). Karena baru mencoba, dorongan untuk menancapkan anak panah ke target di lingkaran terdalam tak surut-surut.
”Untuk pemanah amatir, bulatan target dibuat dengan diameter 80 sentimeter dan terdiri dari 6 lingkaran,” ujar Lidiya Nurcahyana (19), asisten pelatih memanah D’Kandang, yang mendampingi saya siang itu.
Lokasi wisata pendidikan itu menyediakan dua zona memanah, untuk pengunjung umum dan anggota klub panahan profesional. Lokasi memanah untuk pengunjung umum berada di dekat lapangan rumput sintetis dan air mancur.
Sebelum menikmati wahana memanah, pengunjung membayar biaya masuk Rp 18.000 per orang. Biaya itu termasuk satu botol yogurt hasil olahan susu dari peternakan D’Kandang. Setelah masuk ke area wisata, Anda dapat menikmati ketegangan bermain flying fox, mengendarai all terrain vehicle (ATV), serta memberi makan sapi perah, kambing, bebek, ayam, dan kelinci. Wahana ini dapat melengkapi petualangan kecil Anda di area itu.
Adapun untuk biaya memanah, pengelola menetapkan tarif Rp 30.000 per orang dengan mendapatkan 10 anak panah. Mereka yang berhasil memanah target mendapatkan bonus satu paket berisi 10 anak panah tambahan.
Petualangan ini bisa diikuti anak-anak hingga orang dewasa. Khusus untuk anak-anak, instruktur setempat siap membantu anak-anak saat menarik busur dan melepaskan anak panah.
Tren warga
Tak bisa disangkal, tren olahraga panahan makin digandrungi masyarakat luas belakangan ini, termasuk presiden ke-7 RI Joko Widodo. Tayangan film 3 Srikandi, The Hunger Games, atau superhero Robin Hood Prince of Thieves ikut mendorong popularitas olahraga ini. Sebagian orang tertarik pada panahan karena dipercaya sebagai salah satu olahraga yang digemari Nabi Muhammad SAW.
Tidak hanya di Depok, di Jakarta juga merebak klub-klub panahan, begitu juga di Kabupaten Tangerang, Banten. Tren ini dapat Anda temui di wahana Branchosto Equestrian Park, Jalan BSD Raya Barat, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Siang itu, Kompas menemui beberapa mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang dengan memanah.
Cyntia (23), mahasiswi perguruan tinggi swasta di Serpong, terkesan pada petualangan siang itu. ”Waktu menarik anak panah, tangan saya bergetar, baru kali ini saya memanah,” kata Cyntia.
Sesuai dengan namanya, Branchsto (dari perpaduan kata ranch yang berarti peternakan dan resto) adalah tempat keluarga yang memadukan antara peternakan dan kuliner. Wahana yang bisa dinikmati di tempat ini antara lain peternakan kuda, tempat makan, kuda andong, mobil ATV, dan log train.
Anda dapat menikmati ketegangan saat melepas busur panah ini dengan menyediakan biaya Rp 25.000 hingga Rp 250.000, tergantung dari paket tambahan yang disediakan. Pengelola menyediakan tiga papan sasaran di wahana memanah. Dua papan sasaran sisi kiri dan sisi kanan untuk orang dewasa. Jika energi terkuras dan merasa lapar, Anda dapat menikmati makanan di restoran yang berjarak 20 meter dari wahana itu.
Branchsto BSD buka setiap hari dari pukul 08.30 hingga 17.30. Sementara untuk mencapai lokasi ini hanya bisa dijangkau oleh kendaraan pribadi atau kendaraan berbasis aplikasi karena belum tersedia angkutan umum ke daerah ini.
Jika ingin menggunakan kereta, Anda bisa turun di Stasiun Cisauk dan melanjutkan perjalanan dengan ojek daring. Namun, jika menggunakan kendaraan sendiri, dari persimpangan Mal AEON-ICE BSD, Anda bisa menuju arah kawasan Foresta, kemudian belok kiri ke arah Pagedangan.
Memanah di mal
Lantaran banyak peminat olahraga memanah, kini memanah bisa dilakukan di dalam mal, salah satunya di Shoot Archery Zone lantai 2 Gandaria City, Jakarta Selatan. Lokasinya berada di dekat food court Eat & Eat. Di Shoot Archery Zone, karena lahan yang terbatas, jarak tembak panahan yang tersedia hanya 5 meter. Ada 16 baris yang bisa digunakan, baik untuk pengunjung anak-anak maupun pengunjung dewasa.
Di tempat ini, panahan dikemas dalam beberapa paket. Dengan Rp 60.000, pengunjung bisa melepaskan 15 anak panah sasaran. Namun, jika bermain bersama-sama tiga orang, harga yang didapatkan lebih murah Rp 150.000 untuk 90 anak panah. Di tempat ini, main beramai-ramai lebih murah dibandingkan dengan bermain sendirian.
Arya Birendra, pemilik Shoot Archery Zone, mengatakan, tren memanah makin digemari orang dua tahun terakhir. Ia sengaja membuka usaha di mal untuk membidik keluarga yang tidak sempat ke luar mal. Di mal, selain bisa jalan-jalan, makan, nonton, dan belanja, keluarga juga bisa mencoba sensasi berbeda dengan memanah.
”Di sini paling ramai memang akhir pekan. Kalau hari biasa, ramainya usai jam makan siang atau sepulang kerja,” ujar Arya.
Manajer Shoot Archery Zone Thomas Alfa menambahkan, ada berbagai manfaat bagi mereka yang suka memanah. Untuk anak-anak, memanah dapat melatih kesabaran, fokus, konsentrasi, dan mengendalikan diri. Saat memanah, anak-anak berlatih memusatkan perhatian pada satu fokus sehingga mereka bisa membidik sasaran dengan tepat. Jika anak-anak tidak tenang dan kurang sabar, mereka tidak bisa menjadi seorang pemanah yang baik.
Sementara untuk orang dewasa, memanah adalah aktivitas yang menyatukan fisik dan konsentrasi dalam satu sasaran. Saat memanah, orang dewasa berlatih mengoordinasikan otot tangan dan mata. Fleksibilitas jari-jari dibutuhkan saat melepaskan anak panah dari busurnya. Lebih dari itu, memanah juga melatih kesabaran, meningkatkan konsentrasi, dan menjadi ajang sosialisasi.
”Memanah juga melatih mental. Targetnya tidak pernah bergerak, musuhnya adalah kami sendiri,” kata Thomas.
Meskipun baru dibuka tiga bulan terakhir, animo masyarakat yang berkunjung ke wahana itu cukup besar. Beberapa komunitas memanah kerap berlatih di tempat itu. Tingginya animo warga itu membuat Arya ingin membuka tempat kursus panah yang bisa diikuti penggemar ataupun calon atlet panahan.
Riska Rahmadani (21), karyawan swasta yang baru pertama kali mencoba panahan di Shoot Archery Zone, mengatakan, pada awal bermain, tangannya mudah pegal. Namun, dia merasa rileks saat melepas busur dan anak panah yang menancap di papan darat. Selain seru, memanah juga dapat melepaskan hormon adrenalin yang dapat melepaskan stres sekaligus meningkatkan rasa bahagia. Tertarik untuk mencoba?