JAKARTA, KOMPAS—Sebanyak 65.000 orang akan mengikuti The Largest Poco-poco Dance untuk mencetak rekor dunia menari poco-poco dengan peserta terbanyak, Minggu (5/8/2018). Selain mempromosikan ajang Asian Games 2018, acara itu bertujuan menggemakan semangat olahraga kepada masyarakat.
Lenggang poco-poco ini akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara RI, aparatur negara, guru dan siswa SMA di Jakarta, serta warga umum. Ada 1.300 instruktur dipilih dari 3.000 orang yang mendaftar. Tiap instruktur mengoordinasi satu kelompok peserta beranggotakan 50 orang.
”Acara ini berawal dari ide Ibu Iriana pada 2015. Sebagai Ketua OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Kerja, ia berpesan agar poco-poco dijaga kelestariannya karena merupakan bagian budaya bangsa,” kata Wakil Ketua Panitia Guinness World Record Poco-poco Hermawan Kartajaya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Acara ini berawal dari ide Ibu Iriana pada 2015. Sebagai Ketua OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Kerja, ia berpesan agar poco-poco dijaga kelestariannya karena merupakan bagian budaya bangsa.
Senior Guinness World Records Paulina Sapinska akan datang dari London, Inggris, untuk jadi juri acara itu. Aturan Guinness World Records menyebut, jika ada 10 persen atau lebih peserta tari poco-poco salah melakukan gerakan, usaha pencetakan rekor dunia dinilai gagal.
Butuh persiapan
Untuk mencetak rekor dunia, butuh persiapan matang dan koordinasi baik. Indonesia dua kali gagal mencetak rekor dunia zumba dan egrang dengan peserta terbanyak pada 2016. ”Itu jadi pelajaran agar acara ini lebih baik,” kata Hermawan.
Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta menilai, syarat mencetak rekor dunia lebih berat dari Museum Rekor-Dunia Indonesia. ”Dengan persiapan matang, kita bisa melakukannya,” katanya.
Menurut Ketua Panitia Bidang Program dan Acara Guinness World Record Poco-poco Lily Karmel, tantangan penyelenggaraan lenggang poco-poco dengan peserta terbanyak ialah waktu persiapan mepet. ”Idenya sudah sejak 2015, tapi persiapan khusus dimulai dua bulan lalu,” ujarnya.
Dalam verifikasi jumlah peserta, Panitia Guinness World Record Poco-poco dibantu pengaudit Ernst & Young Indonesia. Direktur Pemasaran dan Komunikasi Ernst & Young Indonesia Kornel Soemardi menjamin timnya independen. (PANDU WIYOGA)