Anak Muda Australia Raih Hadiah ”Nobel” untuk Matematika
Oleh
Koresponden Kompas, Harry Bhaskara, dari Brisbane, Kompas
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Seorang anak muda Australia meraih Medali Fields, penghargaan yang sering dipandang sebagai setara dengan hadiah Nobel untuk ilmu matematika.
Akshay Venkatesh (36), kelahiran India, diterima belajar di University of Western Australia, Perth, pada usia 13 tahun. Ia langsung masuk ke tingkat dua karena bisa mengerjakan semua soal ujian tingkat satu jurusan matematika.
Ketika itu, ia sudah mengatakan ”mungkin menjadi ahli matematika” kepada ABC News. Saat itu, Venkatesh yang sudah dipandang sebagai anak ajaib. Pernyataannya ternyata kemudian terbukti.
Ia langsung masuk ke tingkat dua karena bisa mengerjakan semua soal ujian tingkat satu jurusan matematika.
Setelah menyelesaikan kuliah pada umur 16 tahun dengan predikat first class honours, prestasi akademik tertinggi yang memungkinkan sang mahasiswa langsung mengambil S-3 tanpa harus menempuh S-2, ia melanjutkan studi ke Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat. Kini, profesor matematika yang mengajar di Stanford University di Amerika Serikat ini menjadi orang kedua Australia yang meraih Medali Fields setelah Terence Tao pada 2006.
Medali Fields merupakan penghargaan yang diciptakan untuk mengenang jasa ahli matematika John Charles Fields dari Kanada. Anugerah ini diberikan kepada dua sampai empat orang di bawah umur 40 tahun setiap empat tahun sejak pertama kali diberikan pada 1936.
Venkatesh dikenal dengan teori dinamika yang mempelajari pergerakan benda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teori bilangan, semisal pergerakan bola dalam ruang segitiga.
”Minat saya sangat biasa. Saya suka berlari, itu hobi saya. Saya juga suka membaca,” katanya, Kamis (2/8/2018), ketika menjadi salah satu dari empat orang yang mendapat Medali Fields.
Mantan teman sekelas, Michael Giudici, yang kini menjadi profesor matematika di University of Western Australia mengatakan, Venkatesh sangat betah di kampus. ”Waktu kami di tingkat empat, ia sangat menonjol, suka berdiskusi mengenai apa saja, asal bukan matematika,” ujarnya.
”Kami selalu mengobrol panjang-lebar soal kriket,” kata Giudici merujuk olahraga yang berasal dari Inggris ini.
Svetha Venkatesh, sang ibu, yang juga profesor dalam ilmu komputer di Deakin University, Melbourne, mengatakan, anaknya sama seperti anak biasa lainnya. ”Dia anak normal, anak periang yang lahir dalam keluarga yang normal.”
Pemenang Medali Fields tahun ini termasuk warga Italia, Alessio Figalli dari Universitas Switzerland, Caucher Birkar dari Cambridge yang datang ke Inggris sebagai pengungsi dari Iran, serta Peter Scholze dari Universitas Bonn, Jerman.
Medali milik Birkar dicuri orang sehabis upacara penyerahan medali di Rio de Janeiro, Brasil. Organisator upacara sedang berusaha mencari medali yang hilang dengan bantuan otoritas setempat.