Toyota Astra Motor Menyumbang Rp 80 Juta untuk Winarni
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Toyota Astra Motor membeli foto ajang pacu jawi karya fotografer Kompas, Yuniadhi Agung, seharga Rp 80 juta dalam pembukaan Festival Fotografi Kompas yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (31/7/2018) malam.
Uang tersebut kemudian akan disalurkan untuk membantu mantan lifter nasional Winarni yang membutuhkan biaya pengobatan anaknya, Achmad Fariz Taufik (2,5 tahun).
Kepastian pembelian foto disampaikan Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto dalam lelang foto untuk menggalang dana bantuan bagi Winarni.
Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo juga menyatakan, Dato Sri Tahir dari Mayapada Group dipastikan akan menyumbang Rp 50 juta.
Dengan begitu, sejauh ini terkumpul dana Rp 130 juta dari penggalangan dana untuk membantu Winarni pada Festival Fotografi Kompas.
Panitia juga melakukan pengumpulan dana dengan membuka kotak donasi selama festival berlangsung hingga Minggu (5/8/2018).
Keseluruhan donasi akan digabungkan dengan penggalangan dana yang dilakukan penulis dan konsultan kreatif Maman Suherman melalui platform daring https://kitabisa.com/atletangkatbesi.
Budiman mengatakan, penggalangan dana untuk Winarni dilakukan sebagai respons terhadap pemberitaan Kompas pada Minggu (29/7/2018). Setelah berita mengenai perjuangan Winarni dan anaknya dimuat, masyarakat tergerak untuk berdonasi.
”Jurnalisme tidak hanya bertugas membagikan informasi, tetapi juga harus mampu menggerakkan hati orang lain. Membangkitkan empati dan solidaritas,” ujar Budiman, Selasa malam.
Hingga Rabu (1/8/2018) pukul 15.00 WIB, dana yang terkumpul pada platform digital https://kitabisa.com/atletangkatbesi sebanyak Rp 190.313.083 dari target Rp 300 juta. Dana terkumpul dari 946 donatur.
Dana tersebut dikumpulkan sejak tiga hari lalu atau pada Minggu, 29 Juli, pukul 15.26. Target pengumpulan dana masih berjalan hingga 28 hari lagi.
Maman mengatakan, target Rp 300 juta merupakan target minimal untuk penyembuhan Fariz. ”Hingga kini, tidak ada jumlah dana yang pasti untuk menyembuhkan penyakit Fariz. Mungkin saja, Rp 300 juta, mungkin bisa mencapai Rp 500 juta,” lanjutnya.
Oleh karena itu, menurut Maman, pintu donasi akan tetap dibuka hingga mencapai target. Seandainya melebihi target, donasi itu akan disalurkan secara bertahap untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan lain untuk Fariz di luar biaya operasi.
Dalam waktu dekat, Maman akan bertemu dengan Winarni untuk membahas strategi pengobatan Fariz sambil berusaha agar Faris dalam kondisi stabil sehingga bisa menjalani langkah medis selanjutnya.
Winarni adalah juara dunia angkat besi 1997 dan peraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000. Pada 7 Januari 2016, dia melahirkan Fariz dengan kelainan bawaan atresia esofagus atau tidak berkembangnya usus pada janin.
Kondisi itu membuat Fariz tidak bisa menelan makanan dan minuman. Fariz hanya bisa menjilat makanan, tetapi tidak boleh memasukkan makanan ke mulut. Keterbatasan ekonomi membuat Winarni kesulitan membiayai pengobatan Fariz.