IFC Beli Obligasi Hijau OCBC NISP Senilai 150 Juta Dollar AS
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — International Finance Corporation, anggota kelompok Bank Dunia, mengucurkan dana 150 juta dollar AS untuk membeli obligasi hijau (green bond) yang diterbitkan Bank OCBC NISP. Obligasi hijau ini menjadi langkah awal sektor perbankan swasta dalam menciptakan kredit berbasis lingkungan di Indonesia.
Diharapkan, pembiayaan dari obligasi hijau ini dapat membantu upaya peningkatan penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC), Indonesia memasang target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dan memenuhi 23 persen kebutuhan energinya dengan sumber-sumber terbarukan.
Chief Executive International Finance Corporation (IFC) Phiippe Le Houerou mengatakan bahwa untuk dapat meraih target itu, Indonesia akan membutuhkan investasi miliaran dollar AS untuk pembiayaan proyek-proyek hijau.
”Ini adalah tonggak penting; akan memicu pertumbuhan pasar obligasi hijau di Indonesia,” kata Le Houerou, Rabu (1/8/2018) di Jakarta. Obligasi hijau yang diterbitkan Bank OCBC NISP memiliki tenor lima tahun.
IFC memproyeksikan akan adanya peluang investasi senilai 274 miliar dollar AS pada 2030 untuk energi terbarukan, efisiensi energi dan infrastruktur urban. ”Itulah pentingnya mendapatkan pendanaan dari sektor swasta untuk pembiayaan hijau tersebut,” kata Le Houerou.
Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dinilai harus terus ditingkatkan, mengingat perubahan iklim diprediksi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia sekitar 2,5-7 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyampaikan hal yang senada bahwa jalan menuju sustainability adalah jalan yang panjang. Penerbitan obligasi hijau ini adalah langkah awal bagi pihaknya untuk membantu para nasabahnya berbisnis secara berkelanjutan sekaligus membantu pemerintah meraih target-targetnya.
Itulah pentingnya mendapatkan pendanaan dari sektor swasta untuk pembiayaan hijau tersebut.
”Bersama dengan IFC, kami akan terus mencari solusi-solusi inovatif yang memperluas kesempatan investasi berkelanjutan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan,” kata Parwati.
Le Houerou mengungkapkan, IFC sedang berdiskusi dengan sejumlah bank lain terkait penerbitan obligasi serupa. ”IFC siap berinvestasi dan memberikan asistensi dalam pengembangan produk-produk pendanaan hijau lainnya,” kata Le Houerou.