JAKARTA, KOMPAS — Waktu tempuh perjalanan atlet Asian Games 2018 ke venue pertandingan di Taman Mini Indonesia Indah dan Gelora Bung Karno dipastikan tidak melebihi standar waktu Dewan Olimpiade Asia. Ke depan, kebijakan penutupan pintu tol dan jam berlaku sistem ganjil-genap akan dikurangi.
Sebagaimana disimpulkan dari simulasi waktu tempuh pada rute perjalanan atlet Asian Games 2018 yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Rabu (1/8/2018) pagi, perjalanan tidak memakan waktu lebih lama dari 34 menit sesuai standar Dewan Olimpiade Asia. Turut dalam simulasi ini adalah jajaran pejabat Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan panitia Inasgoc.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, perjalanan dari Wisma Atlet ke TMII dan sebaliknya mencatatkan waktu 27 menit. Sementara dari Wisma Atlet menuju GBK dan sebaliknya hanya 20 menit.
”Dibandingkan simulasi terdahulu (20 Juli 2018), hasilnya sama,” kata Kombes Yusuf di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, seusai simulasi.
Menggunakan dua bus metrotrans, perjalanan dimulai dari Wisma Atlet pukul 09.03 menuju Teater Garuda TMII. Adapun yang menuju GBK hanya satu bus.
Simulasi perjalanan dari Wisma Atlet ke TMII menggunakan rute Jalan Benyamin Sueb-Gerbang Ancol Timur-Tol Ir Wiyoto Wiyono-Tol Jagorawi-gerbang keluar TMII. Ada dua lokasi dalam TMII yang menjadi arena pertandingan. Selain Teater Garuda sebagai arena pertandingan cabang olahraga Kabaddi, gedung Padepokan Pencak Silat Indonesia menjadi venue cabang olahraga pencak silat.
Selanjutnya, Ditlantas Polda Metro Jaya mengusulkan peninjauan kebijakan penutupan tol.
Yusuf mengatakan, menurut rencana, hanya empat jalan tol yang menjadi rute perjalanan dari Wisma Atlet yang akan ditutup. Ini berbeda dari usulan sebelumnya sebanyak 10 tol. Keempat pintu tol ini adalah Tol Angke 2, Tanjung Duren, Slipi 2, dan TMII 1 yang ditutup pada pukul 06.00-17.00. Lalu jalan tol pada rute dari venue menuju Wisma Atlet hanya tiga yang ditutup, yaitu Angke 1, Slipi 1, dan TMII 2. Penutupan dilakukan pada pukul 16.00-21.00.
Yusuf menjelaskan, rencana itu karena mempertimbangkan dua faktor, yaitu efektivitas penggunaan jalan tol dan kondisi jalan nontol yang terdampak dari penutupan jalan tol.
Adapun berkaitan dengan hari pertama penerapan pembatasan kendaraan sistem ganjil-genap, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah menegaskan, hasil penindakan pelanggaran ganjil-genap akan dievaluasi setiap hari. Pihak Dishub Provinsi DKI Jakarta juga telah memasang sekitar 70 rambu utama dan 37 rambu pendahulu penduduk jurusan (RPPJ).
Jam ganjil-genap berkurang
Terhadap hasil simulasi tersebut, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengusulkan pengurangan jam berlaku sistem ganjil-genap menjadi pukul 06.00-19.00. ”Pertimbangannya adalah efektivitas arus logistik, juga aspirasi yang berkembang di masyarakat, terutama pengusaha-pengusaha,” kata Bambang.
Pengurangan jam berlaku ganjil-genap tersebut diperkirakan tak akan mengganggu perjalanan atlet. ”Karena atlet diharapkan juga pulang (dari pertandingan) lebih awal.” Hasil dan usulan simulasi akan didiskusikan lebih lanjut. (Robertus Rony Setiawan)