BEKASI, KOMPAS - Dinas Perhubungan Kota Bekasi tidak menyiapkan rekayasa lalu lintas khusus untuk melancarkan lalu lintas selama perhelatan Asian Games 18 Agustus – 2 September 2018. Rekayasa akan dibuat jika sudah terjadi kemacetan.
Di Kota Bekasi, ada satu tempat untuk arena Asian Games yakni sepak bola di Stadion Patriot Candrabaga.
Sebanyak 250 petugas Dishub ditambah polisi dan TNI akan ditempatkan di tiga jalan arteri Kota Bekasi setiap hari. Ketiga jalan arteri itu terhubung langsung dengan Jakarta, yaitu KH Noer Ali, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Sultan Agung.
Ketiga jalan itu diprediksi semakin padat, karena sejak April lalu juga dilakukan pembatasan nomor polisi ganjil-genap di pintu Bekasi Barat dan Bekasi Timur Tol Jakarta-Cikampek. Pembatasan dilakukan pada Senin-Jumat pukul 06.00-09.00.
“Kami bertanggung jawab penuh untuk memastikan kelancaran lalu lintas dari tempat menginap atlet ke Stadion Patriot Candrabaga,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, Selasa (31/7/2018).
Selain itu, belum ada persiapan rekayasa lalu lintas. “Rekayasa lalu lintas kami buat secara situasional, bergantung pada kepadatan yang terjadi,” ujar Yayan.
Ia menambahkan, untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, warga didorong untuk menggunakan transportasi umum. Selain kereta komuter, ada pula bus transjakarta dan bus premium Royal Trans di sekitar pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Areal parkir atau park and ride untuk kendaraan pribadi penumpang bus juga disiapkan di sejumlah titik, salah satunya di Summarecon Mal Bekasi.
Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur mengatakan, pihaknya menyediakan areal parkir seluas 8.000 meter persegi untuk menampung 230 mobil dan lebih 50 motor. Adapun waktu operasionalnya Senin-Jumat, pukul 04.00-24.00. Tarif parkir mobil Rp 10.000 dan Rp 5.000 untuk sepeda motor sehari.
Yayan mengatakan, moda transportasi umum tidak ditambah. “Kami hanya menggunakan transportasi umum yang sudah ada, tidak ada tambahan angkutan khusus untuk membawa warga menuju ke Jakarta.”
Padahal, tanpa transportasi umum tambahan, aliran kendaraan pribadi menuju Jakarta tidak berkurang. Yustinus Marcellino (24), warga Jati Asih, Kota Bekasi, memilih tetap menggunakan kendaraan pribadi dari rumah ke kantor di Semanggi, Jakarta Selatan.
Menurut dia, transportasi umum sulit diakses. Ia harus menempuh 10 kilometer menuju Stasiun Kranji atau Stasiun Bekasi. Jika naik bus dari dalam kota, hanya ada satu pilihan, yaitu bus dari terminal bayangan Jatibening. Pilihan lain adalah menggunakan bus transjakarta dari Terminal Pinang Ranti, Jakarta Timur, yang berjarak lima kilometer dari rumahnya.
Bogor
Di Kabupaten Bogor, tidak ada pengaturan lalu lintas khusus di sekitar area pertandingan sepak bola di Pakansari, Cibinong; dan paralayang di Puncak, Cisarua.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kabupaten Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama mengatakan, Polres Bogor mengatur arus lalu lintas di Jalur Puncak saat banyak kendaraan masuk jalur atau di kawasan Pakansari saat ada pertandingan sepak bola.
“Untuk di Jalur Puncak, kebetulan event-nya di atas, setelah TSI yang disana tidak banyak pemukiman penduduk, jadi tidak akan terlalu berpengaruh pada arus lalu lintas sehari-hari di sana. Kegiatan pertandingan juga pada hari kerja. Sabtu-Minggu malah libur. Penonton juga kan hanya boleh berada di lokasi landing,” katanya.