Tangan kanan Wahyu (26), anggota Petugas Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Gelora, Jakarta Pusat, mulai menari-nari bersama dengan kuas dan cat tembok. Matanya tajam mencermati garis bantu secara detail. Tidak begitu lama, perpaduan hijau dan abu-abu menghiasi trotoar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).
Aktivitas pewarnaan trotoar Monumen Nasional (Monas) tersebut dilakukan oleh 650 Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang dikenal dengan pasukan oranye. Mereka dibantu oleh 100 relawan dari Resimen Mahasiswa Jakarta.
Wahyu mengatakan, pekerjaan pewarnaan tersebut dilakukan secara sukarela karena menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai anggota PPSU. ”Kami melakukannya tanpa diberi bonus tambahan,” ujarnya.
Meskipun tidak ada bonus, Wahyu merasa bangga karena terlibat dalam penataan kota Jakarta menjelang Asian Games. Ia juga terlibat dalam pembuatan mural atau lukisan di atas media dinding bertema Asian Games di Kelurahan Gelora.
Ia menunjukkan foto-foto hasil karyanya. Wahyu mengaku senang ketika melihat karyanya tersebut menghiasi tembok dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Karya tersebut dibuat Wahyu sesuai dengan kreativitasnya.
Wahyu mengaku belum pernah membuat mural sebelumnya. Ia membuat karya tersebut dengan melihat gambar di internet, kemudian menggambar sketsa menggunakan pensil. Setelah itu, ia mewarnai dengan cat tembok.
Sekretaris Kelurahan Gelora Andar Tobing membenarkan jika tidak ada bonus tambahan untuk anggota PPSU. Mereka mengerjakan tanpa memiliki kemampuan khusus menggambar, tetapi berdasarkan kreativitas masing-masing. Ia pun terkejut ketika melihat banyak karya anggota PPSU di Jakarta yang bagus. Ia berharap, kreativitas dari anggota PPSU dapat berlanjut untuk memperindah kota Jakarta.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan, penataan trotoar dan pembuatan mural di wilayah Jakarta Pusat menjadi bagian dari persiapan Asian Games. ”Sebagai tuan rumah, kita harus mempercantik rumah kita agar tamu yang datang senang,” ujar Bayu.
Menarik perhatian
Aktivitas pembuatan mural dan pewarnaan trotoar serta tembok di sejumlah wilayah Jakarta menarik perhatian publik. Mereka mengaku senang karena kota Jakarta lebih bewarna.
Di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, empat PPSU Kota Bambu Selatan membuat mural di tembok pagar kantor PT Nusantara Card Semesta, Jumat (27/7/2018). Mereka membuat sketsa menggunakan pensil terlebih dahulu untuk memudahkan pengecatan.
”Sebelum membuat mural, kami cat putih terlebih dahulu untuk membersihkan kotoran dan bekas coretan cat semprot,” kata Supri (32), anggota PPSU Kota Bambu Selatan. Selanjutnya, mereka membuat mural bertema Asian Games dan Hari Kemerdekaan Ke-73 RI.
Aktivitas pembuatan mural tersebut menarik perhatian pengguna jalan. Marjan (60), warga Kota Bambu Selatan, mengakui kreativitas anggota PPSU. ”Gambar mereka bagus dan menarik,” ujarnya.
Di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, beberapa anggota PPSU membuat mural di tembok sepanjang 600 meter. Mereka membuat mural bertema Asian Games dan Hari Kemerdekaan Ke-73 RI. Ada yang menggunakan ilustrasi kartun, doodle (gambar sederhana menggunakan garis acak dan abstrak), dan latar belakang warna-warni secara abstak.
Mereka mengaku tidak pernah menggambar di tembok atau membuat gambar ilustrasi sebelumnya. Gambar-gambar tersebut dibuat secara spontan sesuai dengan ekspresi diri.
Ketua Tim PPSU Kelurahan Kebon Kosong Dodi mengaku heran dengan kemampuan anggota kelompoknya. ”Saya hanya meminta mereka membuat latar belakang, tetapi mereka membuat ilustrasi yang menarik,” kata Dodi.
Mural dan latar belakang warna-wani yang menghiasi tembok Rumah Susun Conver Kemayoran tersebut menarik perhatian pengguna Jalan HBR Motik. Sebelumnya, wilayah tersebut terlihat kumuh dan tidak terawat. Sekarang, sejumlah pengguna jalan pun tertarik berfoto di tempat tersebut.
Kota Jakarta menjadi lebih berwarna dengan tangan-tangan kreatif anggota PPSU yang sehari-hari lebih sering bergumul dengan sapu dan sampah. Semoga karya mereka tidak dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.