JAKARTA, KOMPAS--Setelah melewati laga pertama, Senin (30/7/2018), dua tunggal putri Indonesia akan berhadapan dengan pemain unggulan pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Nanjing, China. Gregoria Mariska dan Fitriani pun diharapkan bisa tampil maksimal dan membuat kejutan.
Pada babak kedua Fitriani akan melawan unggulan ketiga, Pusarla V Sindhu (India), sedangkan Gregoria menghadapi ungulan ketiga Chen Yufei (China). Adapun pada babak pertama di Stadion Olimpiade Remaja Nanjing, Fitriani mengalahkan Linda Zetchiri (Bulgaria), 21-10, 19-21, 21-13, sedangkan Gregoria menang atas Kirsty Gilmour, (Skotlandia), 21-18, 18-21, 21-14.
Gregoria punya kesempatan mengalahkan Chen setelah memenangi pertemuan terakhir dari dua pertemuan mereka sebelumnya. Gregoria menang atas Chen pada babak pertama Indonesia Terbuka 2017.
Atlet Indonesia berusia 18 tahun tersebut juga punya tampil konsisten dalam empat bulan terakhir. Dia tak terkalahkan dalam empat laga Piala Uber, tampil hingga semifinal Thailand Terbuka, juga memaksa pemain-pemain top dunia seperi Sindhu, Carolina Marin, dan Ratchanok Intanon bermain tiga gim, meski akhirnya kalah.
Namun, Gregoria dan Fitriani juga harus waspada karena mereka melewatkan kemenangan babak pertama dalam dua gim, setelah memenangi gim pertama dan unggul pada gim kedua. Gregoria misalnya, memimpin 14-11 dan 17-16 pada gim kedua, sebelum Gilmour menyalipnya.
Saat Gilmour memperkecil selisih poin, Gregoria mulai kehilangan konsentrasi dan melakukan kesalahan. Gregoria akhirnya bisa memenangi gim ketiga setelah mengatur ritme permainan untuk membuka peluang menyerang.
”Lawan pada babak kedua pasti lebih berat, saya harus lebih bisa jaga konsentrasi. Saya juga harus menjaga bahasa tubuh yang positif di hadapan lawan, jangan terlihat seperti mau menyerah,” kata Gregoria dalam laman resmi PP PBSI.
Fitriani juga bersiap menjalani laga sulit melawan Sindhu, yang selalu mengalahkannya dalam empat pertemuan. Fitriani akan mewaspadai bola atas karena postur Sindhu yang lebih tinggi. ”Saya juga harus mempercepat gerakan kaki,” katanya.
Pada babak pertama, Fitriani tinggal membutuhkan dua poin, 19-16 di gim kedua untuk menang, namun dia justru kehilangan lima poin beruntun. Menjelang akhir gim kedua, dia kesulitan menyesuaikan diri dengan arah angin yang berbeda dengan gim pertama. Tunggal putri berperingkat ke-41 dunia itu juga tak bisa mengimbangi kecepatan lawan.
Ini menjadi kemenangan pertama Fitriani setelah enam kali kalah beruntun sejak putaran final kejuaraan beregu Piala Uber di Bangkok, Thailand, Mei. Dari delapan turnamen individu yang telah diikuti, dia lima kali tersingkir pada babak pertama.
Sebelum berangkat ke Nanjing, pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Minarti Timur mengatakan, kepercayaan diri Fitriani turun karena rentetan kekalahan itu. Kejuaraan Dunia dan Asian Games Jakarta-Palembang pun menjadi ujian baginya untuk bangkit. Minarti berharap ada kejutan dari Fitriani dan Gregoria.
Sebagai bagian dari proses membangkitkan lagi kepercayaan diri Fitriani, dia direncanakan tampil pada turnamen level rendah. Pada 2018, Fitriani mengikuti turnamen BWF World Tour Super 300, 500, 750, dan 1000. Di bawah itu ada Super 100, International Challenge, International Series, dan Future Series.
Pada pertandingan lain, ganda putra, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf juga memenangi babak pertama. Mereka mengalahkan Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh (Thailand), 21-15, 17-21, 21-15. Rekan sepelatnas pun, Berry Angriawan/Hardianto, akan menjadi lawan pada babak kedua.
Kemenangan juga diraih ganda campuran Ronald/Annisa Saufika. Adapun Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami tersingkir pada babak pertama.
Selasa ini, pemain-pemain Indonesia yang akan bertanding pada babak pertama di antaranya tunggal putra Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Tommy Sugiarto.
Sementara, Ronald/Annisa, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan bermain pada babak kedua. (Iya)