Rekayasa Aliran Air untuk Kurangi Bau Kali Sentiong
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sistem pengaturan rekayasa aliran air untuk mengurangi aroma tidak sedap di Kali Sentiong. Sistem tersebut dilakukan dengan cara buka tutup pintu air beberapa kali yang terhubung dengan Kali Sentiong.
Kepala BBWS Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bambang Hidayah menegaskan hal itu saat ditemui, Selasa (31/07/2018) di Jakarta Timur.
“Ada beberapa pintu air yang kita lakukan buka tutup. Pintu air Kalibaru Timur di Katulampa (Bogor) kita buka, sedangkan pintu air Gang Kelor dan pintu air Kali Item ditutup,” ucapnya.
Tujuan dari sistem buka tutup pintu air ini, lanjut Bambang, agar air bersih yang mengalir dari bendungan Katulampa dapat menghayutkan air yang beraroma tidak sedap di Kali Sentiong ke laut Jawa. “Air bersih dari bendungan Katulampa melewati Kali Sentiong dan bermuara di laut,” tuturnya.
Bambang menambahkan, pintu air Kali Item baru akan dibuka saat air laut pasang. Sehingga air laut yang masuk ke kali Sentiong akan dialirkan ke kali Item.
“Air di Kali Item ini yang kita gunakan mobile pump untuk buang ke Kali Sunter. Mobile pump yang kita siapkan itu ada enam dengan kapasitas 160 liter per detik dan beroperasi selama 24 jam,” ucapnya.
Pantauan pada pukul 15.00—16.00 WIB di pintu air Honda, Kali Item, terdapat lima mobile pump sedang menyedot air dari Kali Item dan dialirkan ke Kali Sunter. Lima mobile pump itu salah satunya milik Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Tidak mudah
Bambang Hidayah mengatakan upaya mengatasi bau di Kali Sentiong tidak mudah. “Penyedotan di Kali Item tidak bisa sampai kering karena tiap kali air laut pasang, pintu air Kali Item dibuka, dan air penuh lagi. Sampai kemarin air di Kali Item baru turun sekitar setengah meter,” ucapnya.
Namun, kata Bambang, aroma tidak sedap di Kali Sentiong saat ini mulai berkurang. Meskipun demikan, untuk memastikan Kali Sentiong kualitas airnya kembali normal dibutuhkan waktu yang lama.
Arifin (39) petugas operasional mobile pump BBWS Ciliwung Cisadane, mengatakan penyedotan Kali Item sudah berlangsung satu minggu. Namun hingga saat ini, air di Kali Item baru berkurang sekitar 20 cm dari posisinya semula.
“Mobile pump ini beroperasi 24 jam dan dari minggu lalu,” ucap lelaki asal Kebumen, Jawa Tengah ini.
Kepala Sub Bagian Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ade Satya Dharma, mengatakan, pengelolaan dan pembersihan Kali Sentiong merupakan kewenangan Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta. Kementerian PUPR hanya membantu memberikan saran teknis dan peralatan, salah satunya adalah mobile pump yang mulai dioperasikan sejak tanggal 25 Juli 2018.
“Sesuai Undang-Undang Nomor 04 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, kewenangan Balai Besar itu hanya sungai Ciliwung dan Cisadane. Tetapi karena Asian Games tinggal berapa hari lagi, sudah jadi kewajiban untuk ikut membantu,” ujarnya. (STEFANUS ATO)