Setelah beristirahat sebentar di hotel masing-masing yang tersebar di 11 sektor pemondokan di Mekkah, para calon haji langsung menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram, berupa tawaf (mengelilingi ka’bah), sa’i (berjalan dan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah), serta tahalul. Mereka masuk kota Mekkah sudah dengan pakaian ihram di badan.
MEKKAH, KOMPAS -– Sebanyak 7.331 orang jemaah haji asal Indonesia mulai menjalani rangkaian ibadah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (26/7/2018). Mereka adalah rombongan jemaah pertama asal Indonesia yang masuk Tanah Suci Mekkah setelah menunaikan arbain di Madinah.
Kedatangan rombongan yang terbagi dalam 18 kelompok terbang itu secara simbolis disambut dengan minuman air zamzam serta pidato Ketua Muassasah Asia Tenggara Syekh Mohammad Indragiri dan Konsul Jenderal RI di Jeddah Hery Saripudin. Acara penyambutan di Hotel Kiswah Tower, kawasan Jarwal, juga diwarnai lantunan shalawat badar dan pengalungan bunga kepada perwakilan jemaah.
Menumpangi bus berkapasitas 50 kursi, rombongan pertama yang tiba masuk Mekkah adalah Kloter 2 embarkasi Surabaya berjumlah 450 orang, disusul Kloter 1 Padang (393), Kloter 1 Solo (360), dan Kloter 1 Jakarta-Pondok Gede (393). Mereka tiba sekitar pukul 14.00 waktu Arab Saudi. Selanjutnya secara berangsur 14 kloter lainnya dari berbagai embarkasi pun tiba di Mekkah.
Setelah beristirahat sebentar di hotel masing-masing yang tersebar di 11 sektor, para jemaah langsung menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram, berupa tawaf (mengelilingi ka’bah), sa’i (berjalan dan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah), serta tahalul. Mereka masuk Mekkah sudah dengan pakaian ihram.
Dengan demikian tahapan wajib pertama untuk ibadah haji sudah dijalani. Selanjutnya, menunggu ritual wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan lontar jumrah di Mina (Armina). Masa kegiatan Armina adalah 20-24 Agustus (9 – 14 Zulhijjah).
Ketua Muassasah Asia Tenggara Syekh Mohammad Indragiri menyatakan siap membantu mengatasi menyelesaikan persoalan para jemaah terkait kelancaran beribadah di Mekkah. “Marhaban, selamat datang. Selamat beribadah di Mekkah,” ucapnya.
Adapun Konsul Jenderal RI di Jeddah Hery Saripudin menyatakan siap memediasi kebutuhan pemerintah RI dengan Kerajaan Arab Saudi terkait keberadaan para jemaah di Tanah Suci.
Berlaku tertib
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Dumyati Basori, mengingatkan para jemaah untuk berperilaku santun dan berhati-hati di negeri orang, termasuk mematuhi aturan hukum yang berlaku. Dia menyebutkan, di Madinah selama musim haji sepekan ini, tercatat 400 kasus yang diadukan ke panitia, mayoritas nyasar atau tersesat. “Salah satu yang menonjol adalah kasus perampasan tas terhadap dua perempuan jemaah. Kita berharap di Mekkah yang kotanya lebih luas dari Madinah tak terjadi hal-hal seperti itu,” katanya.
Sementara itu titik-titik konsentrasi jemaah akan dikawal esktra. Kerumunan jutaan manusia di area Masjidil Haram berisiko bagi kesehatan fisik dan keselamatan bagi jemaah Indonesia yang mayoritas (70 persen) berusia lanjut.
Nanti pada masa Armina, kekuatan akan ditambah lagi dengan mendatangkan 25-30 personel dari Perlindunggan Jemaah Madinah.
Seksi khusus yang mengawal kawasan Masjidil Haram, menambah kekuatan personel dari semula 17 menjadi 30 personel. Tambahan kekuatan dipasok dari Pusat Pertolongan Pertama pada Jemaah (P3JH) serta tenaga musiman (mahasiswa asal Indonesia yang studi di Timur Tengah.
“Nanti pada masa Armina, kekuatan akan ditambah lagi dengan mendatangkan 25-30 personel dari Perlindunggan Jemaah Madinah. Pada saat itu, titik krusial di Armina membutuhkan tenaga, sementara Madinah sudah lengang,” kata Kepala Seksi Khusus Masjidil Haram Slamet Budiono.
Hingga Kamis petang, sudah 61.748 jemaah yang tiba di Madinah. Mereka terbagi dalam 153 kloter dari 12 bandara embarkasi di Tanah Air. Total jemaah reguler Indonesia 204.000 orang, terbagi dalam 508 kloter.
Sebanyak 218 kloter masuk Mekah melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah. Adapun 290 kloter lainnya masuk melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Perlihan bandara dimulai 30 Juli. (NAR)