JAKARTA, KOMPAS — Perbaikan trotoar di Jalan Sudirman, Jakarta, belum sepenuhnya rampung. Beberapa titik di jalan ini belum ramah bagi pejalan kaki. Padahal, pembangunan trotoar ini dimaksudkan untuk melancarkan mobilitas orang saat Asian Games yang akan dimulai sekitar tiga pekan mendatang.
Hingga Rabu (25/7/2018), sejumlah pekerja proyek menggarap trotoar di sekitar gedung perkantoran dan calon stasiun MRT. Beberapa pekerja masih memasang ubin trotoar.
Pengerjaan trotoar ini menghalangi sejumlah pengguna jalan yang lewat. Irma (27), salah satu pegawai yang berkantor di dekat jembatan Setiabudi, mengeluhkan akses bagi pejalan kaki yang sulit serta debu yang beterbangan dari pengerjaan di sekitar gedung Sudirman Plaza.
Ngaliman (20), salah satu pekerja konstruksi di kawasan Halte Karet, masih menuntaskan pemasangan ubin di depan gedung Wisma Bumiputera. Ia berfokus pada pemasangan ubin yang tersisa, terutama di depan tiap gedung perkantoran. ”Seminggu ini terus dikebut. Hampir setiap hari, saya pulang jam 2 pagi,” katanya.
Manajer Proyek Penataan Koridor Sudirman dari Jaya Konstruksi Ari mengatakan, proses pembangunan trotoar sempat terkendala perizinan dan sebagian komponen ornamen trotoar yang belum datang. ”Untuk kawasan Sudirman dari Hotel Le Meridien hingga Dukuh Atas yang kami tangani, kemarin sempat terkendala koordinasi pemasangan ubin trotoar di tiap gedung perkantoran,” kata Ari.
Ia mengatakan, saat itu tidak ada pihak yang menjadi mediator perizinan sehingga cukup memakan waktu proses pengerjaan. ”Kami terbantu dengan adanya kunjungan Gubernur, Minggu (22/7/2018) kemarin. Proses perizinan baru berjalan Senin dan Selasa baru mulai pengerjaan di tiap gedung perkantoran,” kata Ari.
Selain itu, Ari juga mengatakan, pembangunan trotoar saat ini juga terkendala dengan pemesanan lampu impor yang memakan waktu lama. ”Sistem kelistrikan sudah terpasang. Tinggal menunggu ornamennya dari Tuluangagung, sementara lampunya baru dijanjikan tiba sekitar tanggal 5 Agustus dari luar negeri,” ucapnya.
Terkait hal tersebut, Ari berjanji akan terus mengejar pemesanan lampu agar dapat didatangkan lebih awal. Komponen impornya adalah lem dan lampu. ”Lem yang digunakan untuk merekatkan ornamen dengan lampu, bahannya khusus untuk menahan panas dari lampu. Saat ini masih ditunggu dan apabila mendesak, kami akan coba rekatkan lampu dengan lem dari proyek yang bersifat temporer,” kata Ari.